Apa Saja Manfaat Konsumsi Belimbing Wuluh untuk Kesehatan? Ini Penjelasannya

Manfaat Konsumsi Belimbing Wuluh – Belimbing wuluh, si mungil asam menggoda yang kerap terabaikan di halaman rumah atau hanya di jadikan pelengkap sambal, ternyata menyimpan sejuta manfaat dahsyat untuk kesehatan. Buah yang di kenal juga dengan nama belimbing sayur ini bukan hanya sekadar penghias dapur, tetapi memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa yang bisa jadi belum kamu sadari. Inilah saatnya kita membuka mata dan mulai melirik potensi luar biasa dari buah lokal yang satu ini.

Kandungan Nutrisi yang Menggoda Logika

Belimbing wuluh mengandung berbagai zat aktif dan nutrisi penting seperti vitamin C, vitamin A, kalsium, fosfor, zat besi, dan antioksidan. Buah ini juga mengandung flavonoid dan tanin yang menjadikannya senjata alami untuk melawan radikal bebas. Kandungan asam oksalat dan asam asetat di dalamnya turut memberikan efek astringen dan antiseptik yang kuat.

Jangan remehkan rasanya yang tajam dan menyengat. Di balik rasa asam yang menusuk itu, tersembunyi kekuatan alami untuk meningkatkan kesehatan tubuh dari berbagai sisi.

Mengontrol Gula Darah Secara Alami

Bagi penderita diabetes, belimbing wuluh bisa menjadi alternatif alami untuk menurunkan kadar gula darah. Senyawa flavonoid dan saponin di dalamnya bekerja sebagai agen hipoglikemik yang mampu mengontrol lonjakan glukosa dalam darah. Konsumsi rutin dalam bentuk rebusan atau jus tanpa gula bisa menjadi tambahan terapi yang tidak hanya murah tetapi juga minim efek samping.

Detoksifikasi Tubuh dengan Antioksidan Alami

Tubuh kita setiap hari di serang oleh radikal bebas dari polusi, makanan cepat saji, dan stres. Belimbing wuluh hadir sebagai pahlawan tak terlihat dengan antioksidan kuat yang membantu proses detoksifikasi alami tubuh. Kandungan vitamin C yang tinggi membantu membersihkan racun dan memperkuat sistem imun. Efeknya? Tubuh lebih bugar, kulit lebih cerah, dan risiko penyakit degeneratif pun menurun drastis.

Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Belimbing wuluh di kenal di berbagai daerah sebagai obat herbal penurun tekanan darah. Kandungan kalium yang tinggi berperan dalam menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh dan melancarkan aliran darah. Jika kamu penderita hipertensi, rutin mengonsumsi air rebusan belimbing wuluh bisa menjadi solusi alami yang patut di coba.

Mengatasi Masalah Kulit dan Jerawat Membandel

Bosan dengan produk perawatan kulit yang mahal dan tidak memberikan hasil? Coba alihkan perhatianmu ke belimbing wuluh. Sifat antiseptik dan anti-inflamasi dari buah ini mampu mengatasi jerawat, ruam, hingga iritasi kulit. Cukup hancurkan beberapa buah belimbing wuluh, oleskan pada area yang bermasalah, dan rasakan sensasi menyegarkan serta perbaikan pada kondisi kulit.

Baca juga: https://fasanesia.com/

Meredakan Batuk dan Sakit Tenggorokan

Batuk membandel dan tenggorokan gatal? Belimbing wuluh sudah lama di kenal sebagai obat tradisional untuk masalah pernapasan ringan. Dengan sifat antibakteri alaminya, buah ini mampu membantu meredakan peradangan pada tenggorokan dan mengurangi produksi lendir berlebih. Cukup di rebus dengan sedikit garam atau madu, dan di minum selagi hangat.

Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi

Kandungan kalsium dan fosfor dalam belimbing wuluh berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi. Bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan atau lansia yang rentan osteoporosis, konsumsi rutin belimbing wuluh bisa membantu memperkuat struktur tulang secara alami.

Peringatan: Tidak Semua Bisa Sembarangan Konsumsi

Meski bermanfaat, konsumsi belimbing wuluh tetap harus hati-hati. Kandungan asam oksalat yang tinggi bisa berdampak negatif bagi penderita gangguan ginjal. Jangan jadikan buah ini sebagai pengganti total pengobatan medis. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu jika ingin menggunakan belimbing wuluh sebagai terapi tambahan.

Belimbing wuluh bukan lagi sekadar tanaman pekarangan. Di balik bentuknya yang sederhana, tersembunyi kekuatan alami luar biasa untuk menjaga kesehatan tubuh. Jadi, masih mau abaikan si mungil asam ini?

Minum Kopi Langsung Mules? Ini Alasan Kenapa Perutmu ‘Panik’ Tiap Seruput Kafein

Minum Kopi Langsung Mules – Pernah nggak sih, baru aja beberapa teguk kopi masuk ke tenggorokan, eh perut langsung ngasih sinyal darurat? Rasanya kayak ada sirene yang berbunyi dari dalam usus, mendesak kamu untuk buru-buru ke toilet. Nggak sedikit orang yang mengalami hal ini—dan menariknya, ini bukan sekadar sugesti. Ada penjelasan ilmiahnya, dan kamu bakal kaget betapa ‘aktifnya’ kopi dalam memengaruhi sistem pencernaanmu.

Kafein: Bukan Sekadar Bikin Melek, Tapi Juga Bikin Perut Ngeluh

Kafein dalam kopi selama ini di kenal sebagai penyelamat bagi para pekerja begadang dan mahasiswa skripsian. Tapi di balik manfaatnya yang bikin mata terang benderang, kafein punya efek lain yang cukup ekstrem: mempercepat gerakan usus. Ya, kafein merangsang kontraksi otot-otot di saluran cerna, terutama di bagian kolon alias usus besar.

Kondisi ini di kenal dengan sebutan “gastrocolic reflex”—sebuah reaksi alami tubuh setelah makan atau minum, di mana lambung yang terisi akan memicu usus besar untuk mulai bekerja. Tapi kopi, apalagi yang mengandung kafein tinggi, bisa mempercepat dan memperkuat respons ini. Jadi bukan cuma makanan berat yang bisa bikin kamu pengen buang air besar—secangkir kopi pun cukup ampuh untuk memicu efek serupa.

Asam dalam Kopi: Biang Kerok Tambahan yang Memperparah ‘Alarm’ Perut

Selain kafein, kopi juga mengandung senyawa asam, salah satunya asam klorogenat. Senyawa ini bisa meningkatkan produksi asam lambung. Kalau kamu tipe orang dengan lambung sensitif, kopi bisa memicu rasa begah, mual, sampai rasa melilit yang ujung-ujungnya bikin kamu harus ‘lari’ ke kamar mandi.

Lebih parah lagi kalau kamu minum kopi dalam kondisi perut kosong. Tanpa makanan untuk jadi penyeimbang, asam dalam kopi langsung ‘menggerus’ lapisan lambung, memicu ketidaknyamanan, dan membuat sistem pencernaanmu overaktif. Nggak heran, banyak orang yang ngeluh perutnya ‘kacau’ habis ngopi di pagi hari sebelum sarapan.

Kopi Dekafein? Sama Aja, Bro!

Mungkin kamu mikir: “Ah, gue coba deh kopi tanpa kafein.” Sayangnya, harapanmu untuk lepas dari efek “mules instan” mungkin pupus juga. Penelitian menunjukkan bahwa bahkan kopi dekafein masih bisa memicu aktivitas usus. Artinya, bukan cuma kafein yang jadi penyebab, tapi juga senyawa lain dalam kopi yang punya efek laksatif alias pencahar.

Ada dugaan bahwa kandungan lain seperti N-alkanoyl-5-hydroxytryptamides dan senyawa alami lainnya ikut ambil bagian dalam ‘mengocok’ sistem pencernaan. Jadi, kalau kamu memang sensitif terhadap kopi, bahkan versi ‘lembut’ sekalipun tetap bisa bikin kamu berjibaku dengan kloset.

Bukan Alergi, Tapi Respons Tubuh yang Sering Di abaikan

Efek ‘pengen pup’ setelah ngopi bukan berarti kamu alergi kopi. Ini lebih ke arah respons fisiologis alami tubuh yang kebetulan cukup intens pada sebagian orang. Sayangnya, respons ini sering di abaikan atau di anggap remeh. Padahal, jika terus di paksakan, bisa memicu iritasi usus atau gangguan pencernaan ringan hingga menengah.

Jangan anggap enteng sinyal tubuhmu. Kalau perut langsung bereaksi tiap kali kamu minum kopi, bisa jadi itu peringatan kalau sistem pencernaanmu butuh perhatian ekstra. Kamu bisa coba ngopi setelah makan, pilih jenis kopi dengan keasaman rendah, atau kurangi jumlah takaran kopinya.

Baca juga: https://fasanesia.com/

Kopi Memang Nikmat, Tapi Tubuhmu Punya Batas

Bagi sebagian orang, kopi itu candu. Bukan cuma soal rasa atau aroma, tapi juga ritual dan sensasi fokus yang ditimbulkan. Tapi di balik kenikmatan itu, tubuh tetap punya batas. Perutmu bukan mesin, dan sinyal “mules” itu adalah cara tubuh bicara: “Hei, ada yang salah nih!”

Jadi lain kali kamu buru-buru ke toilet usai ngopi, jangan langsung panik. Tapi juga jangan disepelekan. Kenali tubuhmu, sesuaikan kebiasaanmu. Kopi memang luar biasa, tapi kamu tetap yang pegang kendali.

Mitos dan Fakta Seputar Daging Kambing: Antara Takut Mati Muda dan Kenikmatan Hakiki

Mitos dan Fakta Seputar Daging – Sudah terlalu lama daging kambing dicap sebagai musuh kesehatan. Banyak orang yang langsung waspada, bahkan ketakutan, hanya karena semangkuk gulai kambing di sodorkan ke depan mereka. Katanya bisa bikin darah tinggi, jantung berdebar, kolesterol naik, bahkan stroke! Tapi benarkah semua itu? Atau hanya sekadar warisan cerita lama yang tak pernah di cek kebenarannya? Kali ini, kita akan bongkar habis mitos dan fakta seputar daging kambing—tanpa tedeng aling-aling.

Mitos 1: Daging Kambing Penyebab Tekanan Darah Tinggi

Ini adalah mitos paling populer yang beredar di masyarakat. Begitu mendengar kata “kambing”, pikiran langsung melayang ke gambaran tekanan darah melonjak drastis. Padahal, faktanya tidak sesederhana itu.

Daging kambing sebenarnya memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah di bandingkan daging sapi. Bahkan, kadar kolesterolnya juga sedikit lebih rendah. Masalahnya bukan pada dagingnya, tapi pada cara memasaknya. Tengok saja olahan seperti gulai, tongseng, atau sate dengan bumbu kacang kental dan lontong—yang semuanya tinggi lemak dan natrium. Di sinilah biang keroknya. Jadi, bukan daging kambingnya yang salah, tapi minyak, santan, dan garam berlebih yang menghancurkan keseimbangan tubuh.

Mitos 2: Daging Kambing Bikin Jantung Berdebar dan Panas Dalam

Ada yang merasa deg-degan setelah makan sate kambing? Lalu langsung menghakimi kambing sebagai penyebabnya? Tunggu dulu. Yang terjadi sebenarnya adalah reaksi tubuh terhadap makanan tinggi protein dan lemak, apalagi kalau dimakan dalam jumlah banyak dan tidak dibarengi sayuran atau air putih yang cukup.

Baca juga: https://fasanesia.com/

Daging kambing adalah sumber protein hewani yang padat, dan tubuh membutuhkan energi ekstra untuk mencerna makanan berat semacam ini. Nah, proses inilah yang kadang menimbulkan sensasi “panas” atau deg-degan. Sama halnya dengan kamu makan daging sapi bakar atau ayam goreng dalam porsi besar—reaksinya bisa mirip. Jadi, sekali lagi, kambing bukan penyebab utama. Ini soal porsi dan kombinasi makanan.

Fakta: Daging Kambing Kaya Nutrisi dan Ramah Diet

Bagi kamu yang sedang diet atau ingin membentuk otot, daging kambing justru bisa menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan daging merah lainnya. Daging kambing kaya akan zat besi, protein, dan vitamin B12—semua nutrisi penting untuk pembentukan sel darah merah dan kekuatan otot. Kandungan lemak totalnya lebih rendah, terutama jika kamu memilih bagian yang tidak terlalu berlemak.

Dan yang lebih menarik lagi, kambing tidak diberi pakan buatan atau suntikan hormon pertumbuhan seperti beberapa sapi ternak industri. Artinya, kualitas daging kambing—terutama dari peternakan lokal—cenderung lebih alami dan bebas bahan kimia tambahan.

Mitos 3: Daging Kambing Sebabkan Stroke dan Serangan Jantung

Ini adalah bentuk ketakutan paling ekstrem dan sayangnya, masih dipercaya oleh banyak orang. Padahal, tidak ada bukti medis yang spesifik menyebutkan bahwa daging kambing secara langsung menyebabkan stroke atau serangan jantung. Risiko penyakit jantung muncul jika kamu rutin mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, garam, dan kolesterol secara berlebihan—apapun jenis dagingnya.

Jangan salahkan kambing jika kamu sendiri yang malas bergerak, doyan gorengan, dan tidak pernah cek tekanan darah. Daging kambing hanya kambing hitam dari gaya hidup yang sudah tidak sehat sejak awal.

Saatnya Rehabilitasi Nama Baik Kambing

Sudah waktunya kita bersikap adil pada daging kambing. Nikmatnya tak terbantahkan, apalagi jika dimasak dengan benar: panggang tanpa lemak berlebih, sup bening dengan rempah alami, atau sate dengan bumbu rempah tanpa kecap berlebihan.

Kuncinya ada pada keseimbangan dan kesadaran. Jangan serakah saat makan, imbangi dengan sayuran, dan perbanyak aktivitas fisik. Maka daging kambing bisa menjadi bagian dari pola makan sehat—bahkan bisa membuat tubuh lebih bertenaga dan bugar.

Daripada terus-menerus hidup dalam ketakutan karena mitos, lebih baik nikmati hidup dengan informasi yang benar. Toh, hidup bukan tentang menghindari semua yang enak, tapi tahu cara menikmatinya dengan cerdas.

Tragis! Kisah Influencer Meninggal karena Terlalu Sering Makan Pedas

Kisah Influencer Meninggal – Siapa yang tidak suka makanan pedas? Sensasi terbakar di lidah, rasa yang menggugah selera, dan efek endorfin yang membuat ketagihan—semua itu membuat makanan pedas jadi primadona di kalangan banyak orang. Tapi, di balik kenikmatan itu, tersimpan bahaya yang mengintai, bahkan sampai mengancam nyawa.

Baru-baru ini, dunia maya diguncang oleh kabar tragis seorang influencer muda yang dikenal dengan konten makan pedasnya yang ekstrem. Ia sering memamerkan kehebatan dirinya dalam menaklukkan cabai-cabai paling pedas di pasaran. Namun siapa sangka, di balik popularitas dan sensasi yang ia ciptakan, tubuhnya tengah mengirim sinyal bahaya yang diabaikan. Terlalu sering makan pedas bukan cuma membuat perutnya menderita, tapi akhirnya merenggut nyawanya secara tragis.


Bahaya di Balik Setiap Gigitan Pedas

Makan pedas memang memberikan sensasi unik, tapi terlalu berlebihan bisa jadi bom waktu. Cabai mengandung capsaicin yang memicu rasa panas. Jika dikonsumsi berlebihan, capsaicin bisa menyebabkan iritasi hebat pada lambung dan saluran pencernaan. Inflamasi kronis bahkan bisa berkembang menjadi luka pada dinding lambung, yang bila di biarkan bisa menyebabkan pendarahan serius.

Influencer ini, yang setiap hari menunjukkan dirinya menantang cabai-cabai terpedas, sebenarnya sudah merasakan gejala gangguan pencernaan—mual, nyeri ulu hati, hingga pendarahan ringan. Namun, demi konten dan eksposur, dia menutup mata dan terus memaksa tubuhnya menanggung beban tersebut.


Tekanan Sosial dan Pengaruh Media Sosial

Media sosial memang medan perang untuk mendapatkan perhatian, likes, dan followers. Influencer ini tak hanya terjebak dalam godaan pedas yang menggelitik lidah, tapi juga terperangkap dalam tekanan untuk selalu tampil ekstrim dan berbeda. Makan cabai superpedas bukan lagi hanya hobi, melainkan ritual yang harus di pertahankan untuk menjaga popularitas.

Namun, apa jadinya jika sensasi itu berubah menjadi bumerang? Ketika tubuh tidak lagi mampu menahan serangan capsaicin dan organ-organ vital mulai terganggu, tanda-tanda bahaya itu di abaikan demi eksistensi di dunia maya yang fana. Tragisnya, harga yang harus di bayar sangat mahal—nyawa.

Baca juga: https://fasanesia.com/


Perhatian yang Terlambat dan Akhir Tragis

Keluarga dan teman dekat sempat memberikan peringatan, bahkan membawanya ke dokter. Namun, sang influencer yang sudah kecanduan sensasi pedas menolak untuk berhenti. Akhirnya, komplikasi lambung dan saluran pencernaan mencapai titik kritis. Pendarahan hebat yang tidak segera di tangani membawa konsekuensi fatal.

Kabar meninggalnya influencer ini menggemparkan dunia maya. Banyak yang merasa kehilangan, namun lebih banyak yang mulai sadar akan bahayanya kebiasaan makan pedas secara berlebihan. Dari kisah tragis ini, seharusnya jadi pelajaran penting bahwa mengejar sensasi tanpa batas di dunia digital bisa berujung maut jika tubuh sendiri tidak di jaga dengan baik.


Pesan untuk Para Pecinta Pedas dan Influencer

Kenikmatan makanan pedas memang tak bisa di pungkiri menggoda, tapi jangan sampai kesenangan berubah jadi malapetaka. Bagi para influencer yang ingin terus memukau penonton dengan tantangan makan pedas, ingatlah untuk tetap memperhatikan kesehatan. Jangan sampai popularitas harus di bayar dengan nyawa.

Untuk para pecinta pedas, nikmati setiap gigitan dengan bijak. Tubuh bukan mesin yang tak kenal lelah dan sakit. Bila ada gejala gangguan pencernaan, segera cari pertolongan medis dan jangan tunda. Lebih baik kehilangan sedikit sensasi daripada kehilangan hidup selamanya.


Tragis memang kisah ini, tapi menjadi peringatan nyata bahwa tren dan tantangan di media sosial tidak selalu aman. Jangan sampai nyawa menjadi korban demi sebuah konten viral. Pedas boleh, tapi tetap jaga batas, jaga diri. Karena nyawa jauh lebih berharga daripada likes dan komentar.

Tanda Awal Kerusakan Ginjal yang Bisa Terlihat saat di Kamar Mandi

Tanda Awal Kerusakan Ginjal – Ginjal merupakan organ vital dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk menyaring darah, mengeluarkan limbah, serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Namun, kerusakan ginjal seringkali tidak terdeteksi sejak dini. Sayangnya, banyak orang baru sadar akan masalah ginjal mereka ketika kondisi sudah parah. Padahal, ada beberapa tanda awal kerusakan ginjal yang bisa di lihat dengan jelas saat Anda berada di kamar mandi. Jadi, jangan anggap remeh jika Anda merasakan gejala-gejala ini. Bisa jadi itu adalah tanda tubuh sedang memberi peringatan tentang kondisi ginjal yang perlu perhatian lebih.

Urine Berwarna Merah atau Coklat Pekat: Tanda Darah dalam Urine

Salah satu gejala paling jelas yang bisa Anda perhatikan saat berada di kamar mandi adalah warna urine yang tidak biasa. Jika urine Anda berwarna merah, coklat pekat, atau kehitaman, itu bisa menjadi tanda adanya darah dalam urine. Kondisi ini di sebut hematuria, yang sering menjadi indikasi masalah pada ginjal atau saluran kemih. Meskipun darah dalam urine bisa di sebabkan oleh infeksi saluran kemih atau batu ginjal, jika Anda mendapati gejala ini secara terus-menerus, bisa jadi ginjal Anda sudah mengalami kerusakan.

Ginjal yang rusak atau sedang mengalami peradangan dapat menyebabkan darah bocor ke dalam urine. Jangan menunggu sampai gejalanya parah, segera periksakan ke dokter untuk menghindari kondisi yang lebih buruk.

Pembengkakan Pada Wajah dan Kaki: Ketika Ginjal Tak Bisa Mengatur Cairan

Pernah merasa wajah atau kaki Anda bengkak setelah bangun tidur atau setelah beberapa jam duduk diam? Jangan anggap itu hanya masalah sepele! Pembengkakan yang terjadi pada wajah, tangan, atau kaki, khususnya di sekitar pergelangan kaki, bisa menjadi tanda bahwa ginjal Anda tidak dapat menyaring cairan dengan baik. Ginjal yang bermasalah cenderung kesulitan untuk mengatur keseimbangan cairan tubuh, yang akhirnya menyebabkan penumpukan cairan di beberapa bagian tubuh.

Jika pembengkakan ini di sertai dengan perasaan berat atau sakit, maka ini adalah pertanda bahwa ginjal Anda sedang dalam masalah. Jangan tunda lagi untuk memeriksakan kondisi ginjal Anda, karena pembengkakan yang tidak segera di tangani bisa memicu komplikasi yang lebih serius.

Frekuensi dan Waktu Buang Air Kecil yang Tidak Normal

Pernah merasa terlalu sering atau justru terlalu jarang buang air kecil? Perubahan dalam pola buang air kecil bisa jadi indikasi kerusakan ginjal. Jika Anda merasa buang air kecil lebih sering, terutama di malam hari, atau justru merasa kesulitan untuk buang air kecil meskipun sudah terasa ingin, itu bisa menjadi tanda bahwa ginjal Anda sedang tidak bekerja dengan baik.

Frekuensi buang air kecil yang berubah bisa berkaitan dengan ginjal yang sudah kehilangan kemampuannya untuk menyaring limbah dan cairan dengan benar. Hal ini sering di iringi dengan rasa sakit atau perasaan terbakar saat buang air kecil. Jangan anggap ini hanya masalah sementara, karena bisa jadi ini adalah peringatan serius.

Baca juga: https://fasanesia.com/

Kelelahan dan Lemas yang Tak Kunjung Hilang

Jika Anda merasa lebih cepat lelah dan lemas, padahal Anda sudah cukup tidur atau beristirahat, ada kemungkinan ginjal Anda sedang mengalami masalah. Ginjal yang rusak tidak dapat lagi memproduksi cukup eritropoietin, hormon yang merangsang produksi sel darah merah. Akibatnya, tubuh Anda kekurangan oksigen, dan Anda merasa lelah meski tidak ada aktivitas berat yang di lakukan.

Kelelahan yang berkelanjutan ini bisa di sertai dengan perasaan pusing atau sesak napas. Jika Anda mengalami gejala ini, jangan tunggu lama untuk memeriksakan diri. Pemberian penanganan yang tepat bisa mencegah kondisi Anda memburuk.

Mual dan Muntah: Tanda Kerusakan Ginjal yang Parah

Mual dan muntah bukanlah gejala yang bisa di abaikan begitu saja. Saat ginjal mulai rusak, tubuh bisa menjadi keracunan akibat penumpukan limbah dan zat beracun yang tidak dapat di saring dengan baik oleh ginjal. Akibatnya, Anda akan merasa mual, bahkan muntah, karena racun tersebut mengganggu sistem pencernaan Anda.

Jika mual dan muntah datang bersamaan dengan gejala lain seperti nyeri punggung bawah atau pembengkakan, maka ini bisa menjadi tanda bahwa ginjal Anda sudah tidak berfungsi dengan baik. Jangan ragu untuk segera menemui dokter dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Perubahan Selera Makan: Penurunan Nafsu Makan yang Mengganggu

Sering merasa tidak nafsu makan atau bahkan mengalami penurunan berat badan tanpa alasan jelas? Hal ini bisa di sebabkan oleh peningkatan kadar racun dalam darah akibat gangguan pada ginjal. Ketika ginjal tidak dapat mengeluarkan limbah tubuh dengan efisien, zat-zat berbahaya tersebut dapat meracuni tubuh, termasuk merusak sistem pencernaan yang pada gilirannya menurunkan selera makan.

Jika kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu lama, tubuh Anda akan semakin kekurangan nutrisi, yang bisa berakibat pada penurunan berat badan yang tidak sehat. Jika Anda merasakannya, segeralah cari bantuan medis.


Jangan anggap remeh jika Anda mengalami beberapa tanda-tanda di atas. Ginjal adalah organ yang sangat vital, dan kerusakan pada ginjal sering kali tidak memberikan gejala yang jelas di awal. Namun, jika Anda teliti dan memperhatikan setiap perubahan kecil dalam tubuh, terutama saat berada di kamar mandi, Anda bisa mendeteksi masalah ini lebih awal. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi, jangan tunggu sampai kondisi ginjal Anda semakin buruk!

Bawang Putih Efektif Menangkal Kolesterol, Benarkah? Ini Fakta Mengejutkannya!

Bawang Putih Efektif – Siapa sangka bahan dapur yang sederhana, yang sering dianggap hanya pelengkap rasa, ternyata menyimpan potensi dahsyat untuk kesehatan jantung? Ya, bawang putih! Si putih kecil dengan aroma tajam ini diam-diam menyimpan kekuatan yang mampu mengguncang dunia medis: menangkal kolesterol jahat dalam tubuh. Tapi, benarkah sesederhana itu? Atau hanya mitos yang di besar-besarkan demi sensasi?

Kolesterol: Si Pembunuh Diam-diam

Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita bicara sedikit soal kolesterol. Kolesterol bukan sekadar angka di hasil tes darah—ia adalah bom waktu. Kolesterol jahat (LDL) bisa menumpuk di dinding arteri, membentuk plak, dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Hasil akhirnya? Serangan jantung dan stroke. Lebih mengerikan lagi, proses ini bisa berlangsung tanpa gejala apa pun selama bertahun-tahun. Inilah mengapa banyak orang tak sadar dirinya sedang duduk di atas ranjau waktu.

Bawang Putih: Lebih dari Sekadar Bumbu

Lalu, muncul pertanyaan provokatif: mungkinkah bawang putih, yang biasa kita tumis, goreng, atau campurkan ke sambal, mampu menjadi pahlawan dalam perang melawan kolesterol?

Penelitian menyebutkan bahwa bawang putih mengandung senyawa aktif bernama allicin, yang terbentuk saat bawang putih di hancurkan atau di cincang. Senyawa ini di percaya memiliki kemampuan menurunkan kadar LDL dalam darah dan meningkatkan HDL (kolesterol baik). Tapi, tak semua orang tahu bahwa kekuatan allicin hanya bertahan beberapa menit setelah bawang putih di hancurkan. Jadi, jika Anda menggorengnya sampai gosong, selamat tinggal manfaat!

Baca juga: https://fasanesia.com/

Fakta atau Ilusi? Ini Bukti Ilmiahnya

Berbagai studi ilmiah telah mencoba mengungkap kebenaran ini. Dalam sebuah riset yang di terbitkan oleh Journal of Nutrition, konsumsi bawang putih secara rutin selama beberapa bulan menunjukkan penurunan kadar kolesterol total dan LDL. Namun, efeknya tidak sebesar obat kimia seperti statin. Artinya, bawang putih bukan obat utama, tapi bisa menjadi senjata pelengkap yang efektif jika di gunakan secara tepat.

Dalam studi lain yang di lakukan di India, kelompok penderita kolesterol tinggi yang mengonsumsi dua siung bawang putih mentah setiap hari selama 12 minggu mengalami penurunan LDL hingga 10%. Angka ini cukup signifikan jika di bandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mengonsumsi bawang putih sama sekali.

Cara Konsumsi yang Tepat: Jangan Asal Telan

Nah, bagi Anda yang ingin mencobanya, perhatikan cara konsumsinya. Bawang putih paling efektif di konsumsi dalam keadaan mentah, di hancurkan, dan di diamkan selama 5-10 menit sebelum di makan. Proses ini memicu produksi allicin. Jangan langsung telan bulat-bulat! Kunyah atau campurkan dalam madu atau air hangat jika tidak tahan dengan aromanya. Konsumsi 1–2 siung per hari sudah cukup untuk manfaat maksimal, tapi jangan berlebihan—karena efek samping seperti iritasi lambung atau bau badan menyengat bisa muncul.

Jangan Percaya Iklan Suplemen Secara Buta

Pasar di banjiri dengan suplemen bawang putih yang katanya “praktis” dan “ampuh”. Tapi tahukah Anda? Banyak dari suplemen ini sudah kehilangan allicin karena proses pengolahan industri. Jadi, jangan mudah terbuai iklan. Jika ingin hasil nyata, bawang putih segar tetap yang terbaik.

Bawang Putih: Sahabat atau Musuh?

Bagi sebagian orang, bawang putih bisa jadi penyelamat, tapi bagi yang memiliki gangguan lambung atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah, konsumsi bawang putih harus di awasi. Konsultasikan dengan dokter sebelum menjadikannya bagian dari terapi harian.

Bukan hal yang mustahil kalau si putih ini bisa menjadi senjata rahasia Anda untuk menaklukkan kolesterol. Tapi ingat, tidak ada peluru ajaib. Bawang putih hanya akan bekerja optimal jika di imbangi dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif. Jadi, masih mau anggap remeh bawang putih di dapur Anda?

Risiko Pernikahan Dini bagi Kesehatan Ibu dan Bayi, Ini Kata Dokter…

Risiko Pernikahan Dini – Pernikahan dini masih marak terjadi di berbagai wilayah Indonesia, seakan dianggap hal lumrah yang diwariskan turun-temurun. Namun, di balik label “tradisi” atau “aturan adat”, tersembunyi fakta medis yang mengejutkan dan tak bisa diabaikan. Pernikahan yang terjadi sebelum usia 18 tahun bukan hanya persoalan kesiapan mental atau ekonomi, tapi juga berpotensi menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan ibu dan bayi. Dan ini bukan isapan jempol—dokter-dokter spesialis kandungan sudah berkali-kali mengingatkan: tubuh remaja belum siap menjalani kehamilan.

Tubuh Belum Siap, Risiko Kesehatan Mengintai

Saat remaja perempuan menikah dan langsung hamil, mereka membawa janin dalam tubuh yang sebenarnya masih dalam fase pertumbuhan. Dr. Arini Widya, Sp.OG dari Jakarta menyebutkan bahwa rahim remaja masih rentan, dan proses kehamilan pada usia muda dapat memicu komplikasi serius seperti preeklamsia, anemia berat, bahkan persalinan prematur. Bayangkan saja, seorang gadis 14 tahun yang seharusnya masih sibuk mengejar pendidikan, justru harus menghadapi risiko kematian saat melahirkan.

Selain itu, pertumbuhan tulang panggul yang belum sempurna bisa mengakibatkan proses melahirkan menjadi lebih sulit, seringkali membutuhkan tindakan operasi caesar. Dan ironisnya, banyak dari mereka yang tak memiliki akses ke fasilitas kesehatan memadai.

Bayi Lahir dengan Risiko Tinggi

Tak hanya sang ibu yang jadi korban. Bayi dari pernikahan dini pun ikut menanggung akibatnya https://fasanesia.com/. Berat badan lahir rendah, prematur, hingga gangguan perkembangan menjadi ancaman nyata. Dr. Arini menambahkan bahwa janin yang tumbuh di rahim remaja cenderung kekurangan nutrisi karena tubuh ibu juga masih membagi asupan untuk pertumbuhannya sendiri. Ini artinya, bayi lahir dengan kondisi kesehatan yang rapuh, rentan infeksi, bahkan berisiko mengalami keterlambatan perkembangan otak.

Realita Sosial yang Mendorong Bahaya

Di banyak daerah, tekanan sosial untuk menikah muda begitu kuat. Faktor kemiskinan, rendahnya pendidikan, dan anggapan bahwa menikah muda bisa “menyelamatkan harga diri” keluarga justru menjadi akar dari siklus kemiskinan dan kesehatan yang memburuk. Padahal, dengan menunda pernikahan hingga usia matang, peluang hidup sehat ibu dan anak meningkat drastis.

Suara Medis yang Harus Di dengar

Sudah saatnya masyarakat membuka mata dan telinga. Pernikahan dini bukan hanya tentang usia sah di mata hukum atau agama, tapi tentang kesiapan biologis dan psikologis. Dokter dan tenaga medis sudah bersuara keras—bahwa praktik ini berbahaya. Tapi, apakah masyarakat siap berubah?

Tak cukup hanya kampanye, dibutuhkan komitmen dari semua lini: keluarga, sekolah, pemerintah, dan tokoh masyarakat. Jika tidak, maka angka kematian ibu dan bayi akan terus jadi mimpi buruk tahunan yang seharusnya bisa dicegah.

5 Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan

5 Manfaat Daun Pepaya – Daun pepaya adalah salah satu jenis sayuran yang umum dikonsumsi masyarakat indonesia. Selain rasanya d ianggap lezat oleh sebagian orang, ternyata daun pepaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

1. Menjaga Kadar Gula Darah

Di meksiko, daun pepaya sering di gunakan sebagai pengobatan tradisional untuk di abetes dan menjaga kadar gula darah. Penelitian pada tikus pengidap di abetes menemukan ekstrak daun pepaya memiliki efek antioksidan dan penurun gula darah yang kuat. Hal ini di sebabkan oleh kemampuan daun pepaya untuk melindungi sel-sel penghasil insulin di pankreas dari kerusakan dan kematian dini di kutip oleh https://fasanesia.com/.

2. Mengatasi Gejala Demam Dengue

Salah satu manfaat paling menonjol dari daun pepaya adalah potensinya untuk mengobati gejala yang berkaitan dengan demam dengue. Beberapa gejalanya meluputi flu, demam, kelelahan, sakit kepala, mual, muntah, dan ruam kulit. Tiga penelitian pada pengidap demam dengue menemukan bahwa ekstrak daun pepaya secara signifikan meningkatkan kadar trombosit darah. Kasus demam dengue yang parah dapat memicu penurunan trombosit.

3. Menyehatkan Sistem pencernaan

Ekstrak daun pepaya sering di gunakan sebagai terapi alternatif meredakan masalah pencernaan seperti kembung dan mulas. Daun pepaya mengandung serat, nutrisi yang baik untuk pencernaan, serta papain. Papain memiliki kemampuan untuk memecah protein besar menjadi protein dan asam amino lebih kecil yang mudah di cerna. Sebuah penelitian menemukan konsumsi suplemen bubuk papain dari pepaya mengurangi gejala seperti sembelit dan mulas pada pengidap sindrom iritasi usus besar.

4. Mengandung Anti-Inflamasi

Daun pepaya dapat di gunakan untuk mengatasi berbagai kondisi peradangan, seperti ruam kulit, nyeri otot, dan nyeri sendi. Daun pepaya mengandung berbagai nutrisi anti-inflamasi seperti papain, flavonoid, dan vitamin E. Sebuah penelitian menemukan ekstrak daun pepaya secara signifikan mengurangi peradangan dan pembengkakan pada telapak kaki tikus yang mengalami peradangan sendi. Penelitian lanjutan pada manusia masih perlu di lakukan.


Baca juga: Perizinan Berbelit Bikin UMKM Sulit Berkembang


5. Meningkatkan Pertumbuhan Rambut

Beberapa penelitian menunjukkan tingkat stres oksidatif yang tinggi dalam tubuh memicu kerontokan rambut. Mengonsumsi makanan kaya antioksidan, seperti daun pepaya membuat meredakan stres oksidatif dan meningkatkan pertumbuhan rambut. Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih perlu di lakukan terkait manfaat ini.

Mencegah Fatigue Foot yang Efektif agar Kaki Tetap Nyaman Beraktivitas

Mencegah Fatigue Foot – Kaki menjadi tumpuan utama saat sedang beraktivitas sehari – hari. Terlalu banyak beraktivitas juga bisa memicu kelelahan kepada kaki atau yang di sebut dengan fatigue foot. Kondisi ini berisiko menimbulkan cedera serius jika terus di biarkan.

Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Dr. Aldico Juniarto Sapardan, Sp.OT menjelaskan, fatigue foot terjadi karena overuse atau penggunaan kaki secara berlebihan.

Cara Mencegah Fatigue Foot

Terdapat beberapa cara yang bisa mencegah terjadinya fatigue foot, agar kaki tetap sehat dan nyaman beraktivitas. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Konsisten berolahraga dan tetap aktif

Menurut Aldico, salah satu kunci utama mencegah fatigue foot adalah dengan menjaga tubuh tetap aktif bergerak dan rutin berolahraga. Dengan berolahraga secara konsisten, otot – otot kaki akan terlatih dan lebih siap menghadapi aktivitas padat sehari – hari.

“Untuk mencegah fatigue foot yang paling penting itu tetap konsisten berolahraga dan tetap aktif berkegiatan,” ujar Aldico dalam acara Skechers Iftar Soiree di The Darmawangsa Hotel, Jakarta Selatan.

2. Latihan kaki dengan tambahan beban

Selain olahraga rutin, Aldico menyarankan untuk memberikan latihan khusus pada kaki, seperti menambah beban saat latihan. Latihan ini bermanfaat untuk memperkuat otot – otot kaki dan meningkatkan kemampuan kaki dalam menopang tubuh. “Kalau perlu latihan kaki dengan tambahan beban supaya kekuatan kakinya tetap terlatih,” jelasnya.

Dengan otot kaki yang terlatih, risiko mengalami kelelahan berlebih atau cedera akibat aktivitas berat pun dapat di minimalkan.

3. Pilih alas kaki yang nyaman dan sesuai kebutuhan

Pemilihan alas kaki juga menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan kaki. Aldico menekankan pentingnya memilih sepatu yang nyaman di gunakan sesuai dengan bentuk dan kebutuhan kaki. “Kondisi ini juga bisa di cegah dengan pemilihan alas kaki yang nyaman untuk menjaga cedera di bagian kaki,” ungkap Aldico.

Sepatu yang nyaman dapat mengurangi tekanan berlebih pada telapak kaki dan sendir sehingga membantu mencegah fatigue foot.

4. Hindari penggunaan alas kaki yang salah ukuran

Aldico mengingatkan bahwa kesalahan dalam memilih alas kaki bisa menjadi pemicu utama kelelahan pada kaki. Sepatu yang terlalu sempit, sol yang terlalu keras, atau desain yang tidak mendukung postur tubuh akan memperbesar risiko kelelahan dan cedera.

“Kalau salah dalam pemilihan alas kaki, hal ini sangat berpotensi menimbulkan kaki yang kelelahan dan cedera,” tutupnya.

Oleh karena itu, penting untuk lebih selektif dalam memilih sepatu, terutama jika aktivitas sehari – hari banyak melibatkan gerakan berjalan atau berdiri dalam waktu lama.

Baca juga artikel terkait lainnya yang ada di fasanesia.com

Fatigue Foot Bisa Berujung Cedera, Apa Penyebabnya?

Aktivitas fisik yang padat setiap hari tanpa di sadari bisa menyebabkan kelelahan pada kaki. Dalam istilah medis, kondisi ini di kenal dengan sebutan fatigue foot. Jika terus di biarkan, kondisi ini dapat berujung pada cedera yang lebih serius.

“Secara medis adalah istilahnya fatigue foot atau kaki yang lelah. Ini biasanya memang terjadi karena overuse,” jelas Dr. Aldico Juniarto Sapardan, Sp.OT.

Aldico menerangkan, fatigue foot umumnya di sebabkan oleh aktivitas berlebihan yang memberi tekanan berulang pada kaki dalam jangka waktu lama. Kebiasaan berjalan jauh atau berdiri terlalu lama setiap harinya bisa menjadi salah satu faktor pemicu utama.

“Fatigue foot bisa terjadi karena jalannya dengan jarak jauh atau dengan periode yang lama. Misalnya jalan atau berdiri terus selama 8 jam sehari, kemudian jalan sampai 20 ribu langkah,” terangnya.

Bukan hanya itu, beraktivitas dengan pemilihan sepatu yang kurang tepat dan tidak nyaman juga bisa meningkatkan risiko fatigue foot. Misalnya, menggunakan sepatu yang tidak sesuai ukuran atau bahkan menggunakan sepatu hak tinggi dalam waktu yang lama. Menurutnya, kondisi ini sering kali tidak di sadari karena gejalanya di mulai dari rasa pegal dan lelah di area kaki.

Jika terus di paksakan, fatigue foot bisa berkembang menjadi cedera yang lebih berat dan bisa mengganggu kenyamanan gerak penderitanya. Salah satu risiko yang mungkin terjadi yaitu stress fracture. Kondisi ini merupakan retakan kecil pada tulang yang biasanya terjadi akibat tekanan berulang dalam jangka panjang.

“Kalau sudah terjadi fatigue foot bisa ada risiko cedera seperti stress fracture, cedera di sendi, dan otot,” ungkapnya. Untuk itu, Aldico mengingatkan untuk memilih alas kaki yang tepat dan memberi waktu istirahat pada kaki guna meminimalisir risiko fatigue foot hingga cedera.

Hb Rendah, Ancaman Tersembunyi yang Sering Disepelekan

Hb Rendah, Apakah Anda sering merasa lemas, pusing, atau bahkan mudah lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat? Hati-hati, ini bisa jadi pertanda bahwa kadar hemoglobin (Hb) dalam darah Anda sedang menurun! Hb rendah bukan hanya sekadar masalah sepele, tetapi bisa berujung pada berbagai gangguan kesehatan serius jika di biarkan berlarut-larut.

Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ketika kadar Hb turun di bawah batas normal, tubuh akan kekurangan oksigen yang berujung pada berbagai gejala melemahkan. Tapi, apa sebenarnya penyebab utama Hb rendah? Dan bagaimana cara mengatasinya? Mari kita kupas lebih dalam!

1. Kurangnya Asupan Zat Besi

Salah satu penyebab paling umum dari Hb rendah adalah kekurangan zat besi. Tubuh membutuhkan zat besi untuk memproduksi hemoglobin. Tanpa jumlah yang cukup, produksi Hb akan menurun drastis, menyebabkan anemia defisiensi besi.

Beberapa faktor yang menyebabkan kekurangan zat besi antara lain fasanesia.com:

  • Pola makan yang buruk dan kurang mengandung makanan tinggi zat besi seperti daging merah, hati, bayam, dan kacang-kacangan.
  • Perdarahan berlebihan, misalnya akibat menstruasi berat pada wanita.
  • Gangguan penyerapan zat besi di usus, yang sering terjadi pada penderita penyakit celiac atau gangguan pencernaan lainnya.

Cara Mengatasi:

Untuk mengatasi kekurangan zat besi, konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging sapi, hati ayam, bayam, dan biji-bijian. Selain itu, lengkapi asupan dengan vitamin C dari jeruk atau tomat untuk meningkatkan penyerapan zat besi. Jika kondisi sudah parah, dokter mungkin akan menyarankan suplemen zat besi.

2. Kekurangan Vitamin B12 dan Asam Folat

Zat besi bukan satu-satunya nutrisi yang berperan dalam produksi Hb. Vitamin B12 dan asam folat juga memiliki peran besar dalam pembentukan sel darah merah yang sehat. Kekurangan kedua nutrisi ini dapat menyebabkan anemia megaloblastik, yaitu kondisi di mana sel darah merah menjadi besar dan tidak matang dengan baik.

Penyebab kekurangan vitamin B12 dan asam folat antara lain:

  • Kurangnya konsumsi makanan sumber vitamin B12 seperti daging, telur, dan produk susu.
  • Gangguan pencernaan yang menghambat penyerapan B12, seperti penyakit Crohn atau gastritis atrofi.
  • Kurangnya asupan asam folat akibat pola makan yang buruk atau konsumsi alkohol berlebihan.

Cara Mengatasi:

Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin B12 seperti daging sapi, ikan salmon, telur, dan susu. Sementara untuk asam folat, sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan alpukat bisa menjadi pilihan yang baik. Jika kekurangan sudah kronis, suplemen vitamin B12 dan asam folat bisa menjadi solusi tambahan.

3. Penyakit Kronis yang Menghambat Produksi Sel Darah Merah

Tak hanya kekurangan nutrisi, Hb rendah juga bisa di sebabkan oleh penyakit kronis yang mengganggu produksi sel darah merah. Beberapa penyakit yang sering di kaitkan dengan Hb rendah antara lain:

  • Penyakit ginjal kronis: Ginjal yang rusak tidak mampu memproduksi hormon eritropoietin yang berfungsi merangsang pembentukan sel darah merah.
  • Kanker atau gangguan sumsum tulang: Kondisi seperti leukemia dapat menghambat produksi sel darah merah di sumsum tulang.
  • Penyakit autoimun: Gangguan seperti lupus atau rheumatoid arthritis bisa menyebabkan peradangan kronis yang merusak sel darah merah.

Baca juga artikel kami yang lainnya hanya di sini: Maggie Robertson Ungkap Perannya Sebagai Lady Dimitrescu Mengubah Hidup Dia


Cara Mengatasi:

Jika Hb rendah di sebabkan oleh penyakit kronis, maka solusi terbaik adalah menangani penyakit utamanya terlebih dahulu. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat, termasuk terapi hormon, transfusi darah, atau obat-obatan yang membantu produksi sel darah merah.

Jangan Anggap Remeh, Hb Rendah Bisa Berbahaya!

Banyak orang yang menganggap remeh Hb rendah, padahal kondisi ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti gagal jantung, gangguan pernapasan, hingga risiko kematian jika tidak ditangani dengan baik. Jangan tunggu sampai gejala semakin parah! Jika Anda merasa sering lemas, pucat, atau mengalami pusing berulang, segera lakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar Hb Anda.

Jaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga, dan rutin memeriksakan kondisi tubuh. Dengan langkah yang tepat, Hb rendah bisa diatasi sebelum berubah menjadi ancaman yang lebih besar!

Apakah Buah Kurma Mengandung Gula? Ini Ulasannya…

Apakah Buah Kurma Mengandung Gula? – Makan satu buah kurma (setera 8 gram) saja memberikan asupan 5 gram gula, menurut database Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA).

Selain buah kurma mengandung gula, diketahui banyak nutrisi lainnya.

Sehingga, makan buah kurma menawarkan sejumlah manfaat kesehatan, selain memberikan rasa manis.

Baca juga : 4 Fitur dan Mekanisme Gameplay Baru di Monster Hunter Wilds

Buah kurma mengandung gula dengan indeks glikemik rendah

Mengutip Very Well Fit, gula adalah bentuk sederhana dari karbohidrat paling kecil.

Dalam kandungan buah kurma, diketahui juga terdapat fruktosa yang tinggi.

Fruktosa adalah jensi gula yang dua kali lebih manis daripada glukosa.

Rata-rata, satu buah kurma (8 gram) mengandung lebih dari setengah gram serat.

Oleh karena itu, indeks glikemik buah kurma ralatif rendah.

Indeks glikemik adalah acuan untuk mengukur seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah.

Indeks glikemik buah kurma dapat berkisar antara 43 dan 55, tergantung pada varietas dan tingkat kematangannya.

Kandungan buah kurma

Selain buah kurma mengandung gula, tersedia juga sejumlah nutrisi.

Merujuk data USDA, fakta nutrisi satu buah kurma (8 gram) adalah:

  • Kalori 23 kcal
  • Air 1,6 gram
  • Lemak 0 gram
  • Natrium 0,2 miligram (mg)
  • Karbohidrat 6 gram
  • Serat 0,6 gram
  • Gula 5 gram
  • Protein 0,2 gram
  • Kalium 53 mg
  • Magnesium 3,4 mg
  • Zat besi 0,1 mg
  • Folat 1,52 mikrogram (mcg)
  • Fosfor 4,96 mg
  • Kalsium 3,12 mg
  • Selenium 0,24 mcg
  • Niasin (vitamin B3) 0,1 mg

Dalam kandungan buah kurma juga kaya akan antioksidan.

Mengutip Health, antioksidan buah kurma berasal dari senyawa, seperti:

  • Karotenoid
  • Polifenol, seperti asam fenolik, isoflavon, lignan, dan flavonoid
  • Sterol
  • Tanin

Antioksidan berperan untuk membantu mengurangi stres oksidatif dan melindungi tubuh dari penyakit.

Dengan demikian, meski mengandung gula yang tinggi, baik untuk memakannya asalkan tidak berlebihah.

Namun, bagi Anda yang memiliki kadar gula darah tinggi dan alergi serbuk sari, Anda perlu menghindari untuk memakannya.

Baca juga : Game PS2 Terbaik Sepanjang Masa untuk Bernostalgia

Apa Ciri-ciri Jantung Tidak Sehat? Ini Ulasannya

Apa Ciri-ciri Jantung Tidak Sehat – Jantung tidak sehat memiliki beberapa tanda dan tidak semua terkait dada.

Mengutip WebMD, orang yang berisiko memiliki jantung tidak sehat adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas dan kelebihan berat badan (obesitas).

Mereka yang menderita diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi (hipertensi) juga memiliki risiko masalah jantung.

Lalu, apa saja ciri-ciri jantung tidak sehat? Berikut artikel ini akan mengulasnya.

Baca juga : Game PS2 Terbaik Sepanjang Masa untuk Bernostalgia

Ciri-ciri jantung tidak sehat

Di kutip dari WebMD dan The Healthy, berikut tanda-tanda jantung tidak sehat yang harus Anda waspadai:

  • Rasa tidak nyaman di dada

Jika jantung Anda bermasalah karena arteri tersumbat (serangan jantung), Anda mungkin bisa mengalami rasa nyeri, sesak, atau tekanan tidak nyaman di dada.

Rasa tidak nyaman di dada ini bisa tetap berlangsung saat Anda sedang istirahat atau sednag melakukan aktivitas fisik.

Ciri-ciri jantung tidak sehat ini bisa berlangsung lebih dari beberapa menit.

 

  • Mual, gangguan pencernaan, sakit di ulu hati, atau sakit perut

Ciri-ciri jantung tidak sehat bisa tidak terkait dengan dada.

Misalnya, Anda bisa mengalami mual, gangguan pencernaan, nyeri di ulu hati, atau sakit perut.

Orang dengan serangan jantung bisa mengalami gejala ini.

 

  • Nyeri yang menyebar ke lengan

Rasa nyeri yang menjalar ke sisi kiri tubuh termasuk ciri-ciri umum untuk masalah jantung.

Gejala ini hampir selalu di mulai dari rasa nyeri di dada, kemudian menjalar ke lengan kiri.

 

  • Pusing

Pusing juga bisa menjadi ciri-ciri jantung tidak sehat.

Ciri-ciri ini semakin jelas ketika kepala pusing di ikuti ketidaknyamanan dada atau sesak napas.

Pusing terjadi karena tekanan darah turun karena jantung tidak mampu memompa darah sebagaimana mestinya.

 

  • Sakit tenggorokan atau rahang

Sakit tenggorokan atau rahang mungkin tidak berhubungan dengan jantung.

Namun, ini bisa menjadi ciri-ciri jantung tidak sehat, jika berawal dari bagian tengah dada.

 

  • Kelelahan

Rasa lelah yang mudah muncul dan mendadak bisa di curigai sebagai salah satu tanda-tanda jantung tidak sehat.

Kelelahan yang ekstrem atau kelemahan yang tidak dapat di jelaskan, yang bisa berlangsung selama berhari-hari, bisa menjadi ciri-ciri penyakit jantung.

Misalnya, Anda mendadak sangat kelelahan setelah naik tangga, membawa barang belanjaan dari mobil ke dalam rumah, atau aktivitas harian lainnya yang biasanya bisa di lakukan dengan mudah.

 

  • Mendengkur

Mendengkur atau kesulitan bernapas saat tidur di kaitkan dengan risiko serangan jantung atau fibrilasi atrium yang lebih tinggi (jenis aritmia jantung).

Kondisi itu umum terjadi pada penderita sleep apnea, yang berisiko tinggi mengalami masalah jantung.

Sleep apnea membuat kadar oksigen turun, tubuh merespons dengan meningkatkan aliran darah ke jantung dan otak.

Baca juga : Kata Pakar tentang Manfaat dan risiko Bermain “Roblox” untuk Anak

Apa Saja Gejala Diabetes? Ini 8 Daftar yang Harus Diwaspadai…

Apa Saja Gejala Diabetes? – Mengenali gejala di abetes sangat penting untuk mencegahnya berkembang lebih parah.

Di abetes terjadi ketika kadar gula darah puasa lebih dari 126 miligram per desiliter (mg/dl).

Jika sudah menderita diabetes, Anda bisa mengalami gejala, seperti mudah lapar, kelelahan, haus berlebihan, dan lainnya.

Baca juga : Benarkah Kumur Air Garam Bisa Atasi Sariawan, Dok?

Tidak berhenti di situ, jika di abetes tidak terdiagnosis dan di obati dengan baik, Anda berisio mengalami komplikasi, termasuk penyakit jantung, kerusakan saraf, dan banyak lagi.

Karenanya, di abetes di juluki sebagai “mother of all diseases”.

Sayangnya, di abetes merupakan salah satu penyakit tidak menular kronis yang meningkat setiap tahunnya.

Menurut data dari International Diabete Federation (IDF), Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah penderita di abetes terbanyak dengan 19,5 juta penderita pada 2021 dan di prediksi akan menjadi 28,6 juta pada 2045.

Selanjutnya, artikel ini akan menunjukkan berbagai gejala di abetes yang sering kali muncul, sehingga Anda bisa mewaspadainya.

Apa saja gejala diabetes?

Di kutip dari WebMD, berikut tanda-tanda di abetes yang sering kali muncul:

– Meningkatnya rasa lapar

Tubuh mengubah apa yang Anda makan menjadi glukosa (zat gula terkecil).

Hormon insulin yang bertugas membawa glukosa agar di serap oleh sel-sel tubuh, untuk kemudian di ubah menjadi energi.

Penderita di abetes biasanya tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, sama sekali tidak memproduksinya, atau sel-sel dalam tubuh menolak insulin.

Akibatnya, rasa lapar yang tidak biasa muncul sebagai gejala di abetes.

– Kelelahan

Kekurangan insulin dan glukosa juga dapat menimbulkan gejala di abetes berupa rasa lelah lebih dari biasanya.

– Sering buang air kecil

Rata-rata orang biasanya perlu biang air kecil sekitar empat hingga tujuh kali dalam 24 jam.

Pada penderita di abetes, kebutuhan buang air kecil akan lebih sering.

Hal itu karena tubuh berusaha membuang kelebihan kadar gula darah.

– Sering haus

Ini adalah gejala di abetes yang sangat umum selanjutnya.

Sering haus terjadi karena tubuh membutuhkan lebih banyak cairan untuk memproduksi lebih banyak urine.

– Mulut kering

Karena tubuh Anda menggunakan cairan untuk memproduksi urine, maka cairan yang di butuhkan untuk hal lain berkurang.

Akibatnya, Anda bisa mengalami gejala di abetes berupa dehidrasi dengan mulut terasa kering.

– Kulit kering dan gatal

Akibat dari tubuh kekurangan cairan, kulit Anda bisa terasa kering.

Kulit kering bisa memicu munculnya rasa gatal.

– Penglihatan kabur

Perubahan kadar cairan dan gula dalam tubuh juga dapat menyebabkan lensa mata membengkak.

Bentuk lensa berubah dan tidak dapat fokus.

– Penurunan berat badan yang tidak di sengaja

Jika tubuh Anda tidak bisa mendapatkan energi dari makanan, tubuh akan mulai membakar otot dan lemak sebagai gantinya.

Sehingga, penderita di abetes bisa kehilangan berat badan, meskipun tidak diet.

– Sakit kepala

Jika Anda menderita di abetes, Anda bisa juga mengalami gejala berupa sakit kepala.

Gejala di abetes ini sering kali terjadi ketika penderita diabetes memiliki kadar gula darah rendah atau hipoglikemia.

Demikianlah sejumlah gejala di abetes yang perlu Anda waspadai.

Jika menunjukkan gejala seperti di atas, Anda perlu periksa ke dokter dan cek kadar gula darah.

Baca juga : Manfaat Daun Jambu Biji, Tak Cuma Atasi Diare

8 Manfaat Buah Pepaya Setiap Hari

8 Manfaat Buah pepaya – Buah pepaya memiliki kandungan nutrisi dan mineral yang baik untuk mendukung kesehatan tubuh, termasuk jika di makan secara rutin setiap hari.

Terdapat beberapa manfaat buah pepaya untuk kesehatan, seperti menurunkan risiko penyakit jantung, melindungi dari beberapa jenis kanker, meningkatkan kekebalan tubuh, dan menyehatkan jantung.

Makan pepaya setiap hari umumnya aman. Namun, jumlah buah pepaya yang di sarankan untuk di konsumsi per hari adalah tidak lebih dari 500 gram.

Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa manfaat makan buah pepaya setiap hari untuk kesehatan berikut ini.

Baca juga : Kenangan di Warnet yang Bikin Nostalgia

– Melindungi dari beberapa jenis kanker

Buah pepaya memiliki kandungan antioksidan yang tinggi yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan serta menurunkan risiko kanker.

Kandungan pepaya ini dapat menurunkan risiko kanker prostat, meskipun penelitian lebih lanjut mengenai manfaat pepaya ini masih di perlukan.

– Melindungi dari beberapa jenis kanker

Buah pepaya memiliki kandungan antioksidan yang tinggi yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan serta menurunkan risiko kanker.

Kandungan pepaya ini dapat menurunkan risiko kanker prostat, meskipun penelitian lebih lanjut mengenai manfaat pepaya ini masih di perlukan.

– Menurunkan risiko penyakit Alzheimer

Alzheimer adalah masalah kesehatan neurodegeneratif yang membuat seseorang mengalami gangguan daya ingat dan penurunan kemampuan intelektual secara berkala.

Salah satu penelitian menunjukkan bahwa pepaya dapat melawan efek buruk radikal bebas pada orang-orang dengan Alzheimer dan memperlambat perkembangan penyakit ini.

– Meningkatkan kekebalan tubuh

Mengonsumsi makanan tinggi vitamin C dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga bisa melawan infeksi bakteri dan virus.

Buah pepaya kaya akan antioksidan, seperti vitamin A, C, dan E, yang dapat mendukung kesehatan dan fungsi sistem imun tubuh.

– Melindungi jantung

Konsumsi makanan tinggi antioksidan dapat menurunkan risiko penyakit jantung dengan cara mencegah oksidasi kolesterol.

Selain itu, buah pepaya juga memiliki kandungan asam folat yang tinggi sehingga bisa menurunkan risiko penyakit jantung yang di picu oleh kadar homosistein tinggi yang umumnya di temukan pada produk olahan daging.

– Menurunkan kadar gula darah

Orang-orang dengan diabetes tipe 2 dapat mengonsumsi buah pepaya jika ingin menurunkan kadar A1C di dalam tubuh.

Pasalnya, beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa buah pepaya memiliki efek hipoglikemik pada tubuh sehingga bisa menurunkan kadar gula darah.

– Mengatasi Inflamasi

Buah pepaya memiliki dua jenis enzim, yakni papain dan chymopapain yang dapat mengurangi inflamasi.

Kedua enzim ini dapat mengurangi nyeri akut, seperti karena luka bakar atau lebam, dan bisa membantu untuk mengatasi inflamasi kronis, seperti nyeri sendi dan asma.

– Melindungi mata

Buah pepaya memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan mata, seperti lutein, zeaxanthin, vitamin C, dan vitamin E.

Kandungan alami buah pepaya ini dapat melindungi mata dan menurunkan risiko gangguan mata, seperti degenerasi makula.

– Mendukung proses pencernaan

Kandungan enzim pada buah pepaya dapat membantu untuk mencerna protein sehingga bisa mendukung proses pencernaan.

Bahkan, manfaat pepaya untuk pencernaan ini kerap di manfaatkan sebagai bahan suplemen yang bekerja untuk mengatasi sakit perut.

Setelah memahami beberapa manfaat makan buah pepaya setiap hari di atas, Anda bisa mulai mengonsumsinya secara rutin.

Meskipun umumnya aman, konsumsi buah pepaya perlu di batasi agar tidak menimbulkan efek samping tertentu.

Dengan begitu, manfaatnya bisa di dapatkan dan efek samping buah pepaya bisa dihindari.

Baca juga : Menikmati Trading Menyenangkan dengan Fitur Fun Points di GICTrade, Yuk Unduh Aplikasinya

Apa yang Dirasakan Saat Gula Darah Tinggi? Berikut 11 Daftarnya

Yang Dirasakan Gula Darah Tinggi – Gula darah tinggi yang tidak segera di atasi dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kerusakan saraf, gangguan penglihatan, dan kerusakan ginjal. Lalu, apa yang di rasakan saat gula darah tinggi?

Terdapat ciri-ciri gula darah tinggi yang perlu di waspadai, seperti sering buang air kecil, sangat haus, pandangan kabur, dan tubuh lemas.

Kadar gula darah tinggi umumnya bisa di atasi dengan melakukan perubahan kebiasaan dan asupan makanan, termasuk minum air putih lebih banyak dan berolahraga.

Untuk lebih jelasnya, ketahui ciri-ciri gula darah tinggi dan cara menurunkannya berikut ini.

Apa yang di rasakan saat gula darah tinggi?

Di lansir dari Mayo Clinic, terdapat ciri-ciri gula darah tinggi pada tahap awal, seperti:

– Sering buang air kecil
– Sangat haus
– Pandangan kabur
– Lemas atau kelelahan yang tidak wajar

Jika tidak segera di atasi, kondisi ini dapat memicu penumpukan keton di dalam darah dan urine. Kondisi ini di sebut dengan ketoasidosis diabetik.

Adapun beberapa gejala ketoasidosis diabetik yang perlu di waspadai, seperti:

Baca juga : Benarkah Kumur Air Garam Bisa Atasi Sariawan, Dok?

– Bau mulut seperti aseton atau buah-buahan

– Mulut kering

– Sakit perut

– Mual dan muntah

– Napas pendek

– Kebingungan

– Hilang kesadaran

Gula darah tinggi, atau hiperglikemia, umumnya tidak menimbulkan gejala khusus hingga kadar gula darah di atas 180 hingga 200 miligram per desiliter (mg/dL), atau setara dengan 10 hingga 11,1 milimoles per liter (mmol/L).

Gejala hiperglikemia dapat muncul secara bertahap dalam beberapa hari atau beberapa minggu.

Semakin lama kadar gula darah di biarkan tinggi, semakin serius juga gejala yang di alami.

Meskipun begitu, orang-orang yang sudah lama mengalami diabetes tipe 2 mungkin tidak akan menunjukkan gejala apa pun saat kadar gula darahnya sangat tinggi.

Cara menurunkan gula darah tinggi

Kadar gula darah yang tinggi umumnya bisa di kontrol dengan melakukan perubahan kebiasaan dan asupan makanan.

Di lansir dari WebMD, dokter mungkin akan memberikan beberapa saran yang bisa di lakukan ketika Anda mengalami gejala awal gula darah tinggi.

Adapun beberapa cara menurunkan gula darah tinggi yang bisa di lakukan, seperti :

– Minum air putih lebih banyak untuk membantu tubuh mengeluarkan kelebihan gula di dalam darah melalui urine, serta mencegah dehidrasi

– Berolahraga secara teratur sesuai dengan anjuran dokter, tetapi hindari olahraga jika terdapat keton di dalam darah

– Mengubah jumlah dan jenis makanan yang di konsumsi sesuai dengan ajuran dokter

– Mengubah jumlah, waktu, atau jenis obat diabetes yang di konsumsi sesuai dengan anjuran dokter

Memahami apa yang dirasakan saat gula darah tinggi sangatlah penting sehingga Anda bisa melakukan tindakan pengobatan yang di perlukan dengan segera.

Meskipun begitu, Anda di imbau untuk tidak melakukan diagnosis pribadi dan segera ke dokter jika mengalami gejala tertentu.

Pemeriksaan medis lebih lanjut akan di lakukan sehingga Anda bisa segera mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.

Baca juga artikel lainnya : Jangan Langsung Di nyalakan! Ini yang Harus Di lakukan Saat Motor Terendam Banjir

Sariawan Saat Puasa? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Sariawan Saat Puasa? – Sariawan adalah luka terbuka yang terasa sakit di dalam mulut. Biasanya, sariawan berwarna putih atau kuning dengan area merah terang di sekitarnya.

Saat berpuasa, perut kosong dalam jangka waktu tertentu merangsang asam lambung naik menuju kerongkongan hingga mencapai mulut sehingga memicu timbulnya sariawan.

Mulut kering karena berpuasa juga bisa menjadi tempat yang baik bagi bakteri dan kuman untuk berkembang biak, sehingga peradangan seperti sariawan di mulut akan lebih rentan terjadi.

Penyebab sariawan

Sariawan bisa muncul karena infeksi virus. Namun, dalam beberapa kasus, penyebabnya tidak diketahui.

Sariawan juga bisa berhubungan dengan masalah sistem imun tubuh. Selain itu, sariawan bisa dipicu oleh :

– Cedera mulut akibat perawatan gigi

– Menyikat gigi terlalu keras

– Tidak sengaja mengigit lidah atau pipi bagian dalam

Selain itu, ada juga faktor lain yang bisa memicu sariawan, seperti :

– Stres emosional

-Kurangnya vitamin dan mineral tertentu dalam tubuh (terutama zat besi, asam folat, atau vitamin B-12)

-Perubahan hormon

-Alergi makanan

Baca juga : Hindari 8 Jebakan Trading Saham Agar Investasi Tenang & Cuan

Gejala Sariawan

Sariawan biasanya muncul di bagian dalam pipi dan bibir, lidah, langit-langit mulut, atau dasar gusi.

Gejala yang sering muncul :

-Luka berwarna merah yang terasa sakit dan berubah menjadi luka terbuka

-Bagian tengah luka berwarna putih atau kuning

-Ukurannya kecil (biasanya kurang dari 1 sentimeter)

-Saat mulai sembuh, warnanya berubah keabu-abuan

Gejala yang lebih jarang terjadi:

-Demam

-Rasa tidak enak badan (malaise)

-Pembengkakan kelenjar getah bening

Rasa sakit biasanya hilang dalam 7-10 hari, tetapi butuh waktu 1-3 minggu agar sariawan sembuh total. Jika ukurannya besar, bisa butuh waktu lebih lama untuk sembuh.

Cara mengatasi sariawan saat puasa

Sebagian besar sariawan akan sembuh sendiri tanpa perlu pengobatan. Namun, agar puasa nyaman, sariawan harus diatasi. Beberapa cara di bawah ini bisa mengatasi sariawan saat puasa :

1. Kompres teh hitam

Seduh kantong teh hitam dalam secangkir air panas, lalu biarkan hingga tidak panas lagi. Tempelkan kantong teh langsung ke sariawan

2. Berkumur dengan air garam

Tambahkan 1 sendok teh garam ke dalam segelas air hangat. Berkumurlah selama beberapa menit, lakukan 2 kali sehari.

Baca artikel lainnya : Mengapa Bayi Tidak Boleh Minum Air Putih? Ini Bahayanya

3. Mengunyah cengkeh

Cengkeh memiliki sifat antiseptik dan analgesik. Mengunyahnya bisa membantu membersihkan lulka dan mengurangi nyeri. Mengunyah cengkeh bisa dilakukan saat berbuka puasa.

4. Makan yogurt alami

Yogurt dengan probiotik membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat penyembuhan sariawan.

5. Berkumur dengan cuka apel

Campurkan 1 sendok teh cuka apel dengan air, lalu berkumur. Bilas mulut dengan air biasa dan gosok gigi 30 menit kemudian.

6. Mengoleskan minyak kelapa

Oleskan minyak kelapa langsung ke sariawan untuk mengurangi nyeri dan mencegah infeksi.

7. Mengoleskan ekstrak Propolis

Mengoleskan 1-2 tetes ekstrak propolis ke sariawan 4-5 kali sehari. Hindari jika alergi terhadap madu atau serbuk sari.

8. Menggunakan larutan hidrogen peroksida

Mencampurkan 1/4 cangkir hidrogen peroksida 10 persen dengan 1/2 cangkir air. Celupkan kapas dan tempelkan langsung ke sariawan.

9. Kompres Chamomile

Seduh teh chamomile dan tempelkan kantong teh ke sariawan selama beberapa menit.

10. Madu organik

Oleskan madu organik langsung ke sariawan beberapa kali sehari untuk mempercepat penyembuhan.

Manfaat Daun Jambu Biji, Tak Cuma Atasi Diare

Manfaat Daun Jambu Biji – Daun jambu biji (Psidium guajava) sudah lama dikenal dalam dunia pengobatan tradisional sebagai solusi alami untuk mengatasi diare. Namun, manfaatnya ternyata tidak terbatas hanya pada masalah pencernaan. Daun yang tumbuh subur di pohon jambu biji ini menyimpan beragam khasiat kesehatan yang dapat mendukung berbagai aspek kesehatan tubuh. Berikut adalah lima manfaat daun jambu biji yang mungkin belum banyak Anda ketahui di kutip oleh fasanesia.com.

1. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

Salah satu manfaat paling terkenal dari daun jambu biji adalah kemampuannya dalam mengatasi gangguan pencernaan, terutama diare. Daun jambu biji mengandung senyawa tannin, flavonoid, dan saponin yang dapat memperlambat gerakan usus dan mengurangi infeksi penyebab diare. Untuk menggunakannya, Anda dapat merebus beberapa helai daun jambu biji dan meminum air rebusannya. Namun, manfaatnya tidak hanya berhenti di situ. Daun jambu biji juga dapat membantu mengatasi gangguan pencernaan lainnya seperti perut kembung, sembelit, dan sakit perut ringan.

2. Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah

Daun jambu biji diketahui memiliki efek positif dalam membantu mengatur kadar gula darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan memperlambat penyerapan karbohidrat dalam tubuh, yang pada gilirannya membantu mencegah lonjakan gula darah setelah makan. Ini menjadikannya pilihan yang baik untuk penderita diabetes tipe 2. Anda bisa merebus daun jambu biji dan meminumnya secara rutin untuk merasakan manfaat ini.

3. Menjaga Kesehatan Jantung

Kandungan antioksidan dalam daun jambu biji seperti flavonoid, karotenoid, dan asam fenolat terbukti bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung. Senyawa-senyawa ini berfungsi melawan radikal bebas penyebab peradangan dan oksidasi, yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Daun jambu biji juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), sehingga mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.


Baca juga: Benarkah Kumur Air Garam Bisa Atasi Sariawan, Dok?


4. Membantu Menurunkan Berat Badan

Bagi Anda yang sedang menjalani program diet atau ingin menjaga berat badan ideal, daun jambu biji bisa menjadi pendukung yang efektif. Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji dapat membantu mengurangi penyerapan karbohidrat yang berlebihan dalam tubuh, sehingga mencegah peningkatan berat badan yang tidak diinginkan. Selain itu, sifat antioksidan dan antiinflamasi pada daun jambu biji dapat membantu tubuh membakar lemak dengan lebih efisien.

5. Meredakan Masalah Kulit

Selain bermanfaat untuk kesehatan internal, daun jambu biji juga memiliki manfaat luar biasa bagi kulit. Kandungan antibakteri dan antijamur dalam daun jambu biji membuatnya efektif untuk mengatasi berbagai masalah kulit, seperti jerawat, eksim, dan infeksi jamur. Anda bisa mengolah daun jambu biji menjadi masker wajah atau ramuan untuk mandi untuk mendapatkan manfaatnya. Selain itu, minyak daun jambu biji juga sering digunakan untuk meredakan iritasi kulit dan mempercepat penyembuhan luka.

Bagaimana Tanda-tanda Kematian pada Penderita Gagal Jantung?

 

Penderita Gagal Jantung – Gagal jantung adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan efektif ke seluruh tubuh. Ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru, pembengkakan pada kaki, dan penurunan kapasitas tubuh untuk mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup. Pada penderita gagal jantung kronis, risiko kematian dapat meningkat seiring waktu, dan ada beberapa tanda yang mungkin muncul sebagai indikasi bahwa kondisi pasien semakin memburuk. Pada konten ini, kita akan membahas berbagai tanda-tanda kematian yang dapat terjadi pada penderita gagal jantung, serta pentingnya pemantauan yang cermat dan perawatan paliatif dalam meningkatkan kualitas hidup pasien di kutip oleh fasanesia.com.

1. Kesulitan Bernapas yang Semakin Berat

Salah satu gejala paling umum pada penderita gagal jantung adalah sesak napas, atau di kenal dengan istilah medis dispnea. Pada tahap lanjut, penderita gagal jantung mungkin merasakan kesulitan bernapas bahkan saat beristirahat. Ini terjadi karena cairan menumpuk di paru-paru (edema paru), yang mengurangi kemampuan paru-paru untuk mentransfer oksigen ke darah.

Kesulitan bernapas ini bisa sangat parah sehingga pasien membutuhkan bantuan oksigen atau bahkan ventilasi mekanik untuk mempertahankan kadar oksigen dalam darah. Dalam beberapa kasus, sesak napas yang berat dan berkelanjutan bisa menjadi tanda bahwa tubuh mulai kekurangan oksigen secara kritis, yang merupakan tanda peringatan penting.

2. Penurunan Kesadaran dan Kebingungan

Kondisi gagal jantung yang semakin parah dapat memengaruhi aliran darah ke otak. Akibatnya, penderita dapat mengalami penurunan kesadaran, kebingungan, atau di sorientasi. Hal ini bisa di sebabkan oleh kurangnya oksigen yang di terima oleh otak (hipoksia), yang mengganggu fungsi kognitif normal.

Jika seseorang mulai menunjukkan kebingungan, kebingungan waktu dan tempat, atau tidak responsif terhadap rangsangan, itu bisa menjadi tanda bahwa organ-organ vital, termasuk otak, tidak menerima pasokan darah yang cukup. Ini adalah tanda bahwa tubuh sedang memasuki fase kritis.

3. Pembengkakan Parah (Edema)

Pada tahap lanjut gagal jantung, penderita sering mengalami pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau perut. Kondisi ini terjadi karena cairan yang menumpuk dalam tubuh, akibat jantung yang tidak bisa memompa darah secara efektif. Pembengkakan ini, yang di kenal sebagai edema, bisa semakin parah dan meluas ke area tubuh lainnya, seperti paru-paru dan perut.

Jika pembengkakan ini bertambah parah dan tidak merespon pengobatan, hal ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh mulai kewalahan dan gagal jantung semakin mendekati stadium akhir. Pembengkakan yang luas juga dapat menyebabkan gangguan pada fungsi organ lainnya, seperti ginjal, yang memperburuk kondisi pasien.

4. Penurunan Fungsi Organ Lainnya

Penderita gagal jantung berat dapat mengalami penurunan fungsi organ-organ lain dalam tubuh. Sebagai contoh, ginjal bisa terpengaruh karena kurangnya aliran darah yang memadai, yang dapat menyebabkan penurunan output urine atau bahkan kegagalan ginjal akut. Demikian pula, hati bisa terpengaruh, menyebabkan pembesaran hati (hepatomegali) atau peningkatan kadar enzim hati dalam darah. Kerusakan pada organ-organ vital ini adalah tanda bahwa sistem tubuh secara keseluruhan mulai gagal, dan ini seringkali menandakan bahwa pasien berada dalam tahap akhir dari gagal jantung.


Baca juga: Benarkah Kumur Air Garam Bisa Atasi Sariawan, Dok?


5. Denyut Jantung yang Tidak Teratur atau Sangat Lambat

Pada penderita gagal jantung yang semakin parah, denyut jantung seringkali menjadi tidak teratur atau sangat lambat (bradikardia). Ini bisa terjadi karena gangguan pada sistem konduksi listrik jantung yang mempengaruhi ritme jantung. Ketika jantung tidak dapat memompa darah secara efisien, tubuh akan mencoba menebusnya dengan meningkatkan denyut jantung, tetapi pada akhirnya, jantung bisa menjadi sangat lemah dan tidak mampu mempertahankan detak yang normal. Jika denyut jantung sangat lambat atau sangat cepat dan tidak dapat di kendalikan dengan pengobatan, ini bisa menjadi tanda bahwa jantung semakin mendekati kegagalan total.

6. Kelelahan Ekstrem dan Ketidakmampuan untuk Bergerak

Penderita gagal jantung sering mengalami kelelahan kronis karena tubuh kekurangan oksigen dan energi. Pada tahap lanjut, penderita mungkin tidak lagi memiliki energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan bahkan mengalami kesulitan dalam bangun dari tempat tidur atau duduk.

Kelelahan ekstrem ini terjadi karena tubuh tidak dapat lagi mempertahankan kadar oksigen yang cukup untuk menjalankan fungsi normal. Pada titik ini, tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan fungsi yang sangat signifikan, yang mungkin mengarah pada fase akhir kehidupan.

7. Penurunan Tekanan Darah yang Signifikan

Pada gagal jantung yang semakin parah, tekanan darah bisa turun drastis. Terutama jika terjadi kegagalan jantung atau adanya gangguan irama jantung yang parah. Tekanan darah yang sangat rendah mengindikasikan bahwa tubuh tidak lagi dapat mempertahankan sirkulasi darah yang cukup untuk organ-organ vital. Jika tekanan darah jatuh ke tingkat yang sangat rendah dan tidak dapat di perbaiki dengan pengobatan, ini sering kali menandakan bahwa tubuh sedang memasuki fase terminal.

8. Perubahan Warna Kulit dan Pucat

Ketika gagal jantung mencapai tahap yang sangat parah, pengurangan aliran darah dapat menyebabkan kulit menjadi pucat, kebiruan, atau bahkan kehijauan, terutama pada area ekstremitas (tangan dan kaki). Ini terjadi karena kekurangan oksigen dalam darah yang mengalir ke jaringan tubuh. Jika perubahan warna kulit ini semakin parah dan tidak dapat di atasi. Bisa menjadi tanda bahwa sirkulasi darah tidak lagi mencukupi untuk mempertahankan kehidupan.

Perawatan Paliatif dan Dukungan Keluarga

Bagi banyak penderita gagal jantung yang berada pada tahap terminal, fokus perawatan akan beralih dari penyembuhan ke perawatan paliatif, yang bertujuan untuk mengurangi penderitaan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Dukungan psikologis dan emosional bagi pasien dan keluarga juga sangat penting selama periode ini.

Penting bagi keluarga dan tenaga medis untuk menjaga komunikasi yang terbuka tentang kondisi pasien. Serta memberikan dukungan yang di perlukan selama proses ini. Pemahaman mengenai tanda-tanda kematian. Dapat membantu mempersiapkan pasien dan keluarga untuk apa yang akan datang, sehingga keputusan-keputusan yang bijaksana dapat di ambil.

Benarkah Kumur Air Garam Bisa Atasi Sariawan, Dok?

 

Kumur Air Garam – Sariawan atau ulkus mulut adalah luka kecil yang terbentuk di dalam rongga mulut, biasanya berwarna putih atau kuning dengan pinggiran merah. Meski tidak berbahaya, sariawan sering kali sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti makan, berbicara, dan bahkan tersenyum. Untuk mengatasi sariawan, banyak orang yang memilih berbagai cara, salah satunya dengan berkumur menggunakan air garam. Lalu, benarkah cara ini efektif mengobati sariawan? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini di kutip oleh fasanesia.com!

Apa Itu Sariawan?

Sariawan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, kekurangan vitamin, luka karena makanan keras, infeksi virus, atau bahkan perubahan hormon. Meskipun tidak menular, sariawan sering kali datang tanpa diduga dan menimbulkan rasa nyeri yang cukup mengganggu.

Gejala umum sariawan meliputi:

  • Rasa nyeri atau perih di daerah mulut.
  • Adanya luka kecil dengan bagian tengah berwarna putih atau kuning, dan pinggirannya kemerahan.
  • Kesulitan saat makan, berbicara, atau menyikat gigi.

Kumur Air Garam: Solusi Alami yang Terbukti Efektif?

Salah satu metode rumahan yang sering disarankan untuk mengatasi sariawan adalah berkumur dengan air garam. Namun, apakah cara ini benar-benar dapat mengobati sariawan?

Bagaimana Air Garam Bekerja pada Sariawan?

Air garam (larutan garam dalam air hangat) telah lama dikenal sebagai bahan alami yang dapat membantu meredakan berbagai masalah kesehatan, termasuk sariawan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa air garam efektif untuk mengatasi sariawan:

  1. Membantu Membersihkan Luka: Garam memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu membersihkan luka dari kuman atau bakteri. Ketika sariawan terjadi, area yang terluka rentan terinfeksi. Kumur air garam dapat membantu mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
  2. Mengurangi Peradangan: Air garam bersifat osmotik, yang berarti dapat menarik cairan dari jaringan yang bengkak di sekitar sariawan. Hal ini membantu mengurangi peradangan dan rasa nyeri yang biasanya timbul akibat luka.
  3. Meningkatkan Kesehatan Gusi dan Rongga Mulut: Selain mengatasi sariawan, berkumur dengan air garam juga dapat menjaga kebersihan mulut secara keseluruhan. Garam dapat membantu menyeimbangkan pH di mulut dan mengurangi risiko infeksi gusi atau masalah mulut lainnya.
  4. Menjaga Kelembapan Mulut: Kumur air garam juga dapat membantu menjaga kelembapan di sekitar luka sariawan, yang mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi rasa sakit.

Baca juga: Mengapa Bayi Tidak Boleh Minum Air Putih? Ini Bahayanya


Cara Membuat Kumur Air Garam yang Tepat

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari air garam, berikut adalah cara yang tepat untuk membuat dan menggunakan larutan garam:

  1. Persiapkan Air Hangat: Gunakan air hangat (bukan panas) untuk mencampurkan garam. Air yang terlalu panas bisa merusak jaringan yang terluka, sementara air yang terlalu dingin tidak akan memberikan efek optimal.
  2. Tambahkan Garam Secukupnya: Larutkan sekitar 1/2 sendok teh garam ke dalam segelas air hangat (sekitar 200 ml). Aduk hingga garam larut sempurna.
  3. Kumur Selama 30 Detik hingga 1 Menit: Kumurlah larutan garam di mulut, terutama di sekitar area sariawan. Pastikan larutan air garam mengenai luka dengan baik. Setelah itu, buang air garam dan hindari menelan.
  4. Lakukan 2-3 Kali Sehari: Untuk hasil terbaik, lakukan kumur air garam ini 2-3 kali sehari, terutama setelah makan atau saat merasa nyeri.

Kapan Kumur Air Garam Tidak Efektif?

Meski berkumur dengan air garam dapat membantu meredakan gejala sariawan, ada beberapa kondisi di mana metode ini mungkin tidak efektif atau malah memperburuk keadaan:

  1. Sariawan yang Terlalu Besar atau Menyakitkan: Jika ukuran sariawan terlalu besar, berkumur dengan air garam mungkin tidak cukup untuk mengatasi rasa sakit atau mempercepat penyembuhan. Dalam kasus ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter gigi atau dokter umum untuk perawatan lebih lanjut.
  2. Sariawan yang Disebabkan oleh Infeksi Serius: Jika sariawan disebabkan oleh infeksi virus atau kondisi medis lainnya, air garam mungkin tidak dapat menyembuhkan kondisi tersebut. Pengobatan yang lebih spesifik, seperti obat-obatan antiviral atau antibiotik, mungkin diperlukan.
  3. Iritasi Terhadap Garam: Beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman atau bahkan mengalami iritasi setelah berkumur dengan air garam, terutama jika luka di mulut sangat sensitif. Jika Anda merasakan perih yang berlebihan, hentikan penggunaan air garam dan coba metode lain.

Tips Lain untuk Mengatasi Sariawan

Selain kumur air garam, ada beberapa langkah lain yang dapat membantu mengatasi sariawan:

  1. Konsumsi Makanan Bergizi: Pastikan tubuh mendapatkan cukup vitamin dan mineral, terutama vitamin B12, zat besi, dan asam folat, yang dapat membantu mempercepat penyembuhan sariawan.
  2. Hindari Makanan Pedas dan Asam: Makanan yang pedas, asam, atau keras bisa memperburuk rasa sakit akibat sariawan. Sebaiknya konsumsi makanan yang lembut dan tidak mengiritasi luka.
  3. Gunakan Obat Topikal: Jika rasa sakit terlalu mengganggu, Anda bisa menggunakan salep atau gel yang mengandung bahan penghilang rasa sakit (seperti lidokain) yang tersedia di apotek.
  4. Jaga Kebersihan Mulut: Menyikat gigi secara lembut dan menggunakan obat kumur yang bebas alkohol dapat membantu menjaga kebersihan mulut tanpa memperburuk sariawan.

Mengapa Bayi Tidak Boleh Minum Air Putih? Ini Bahayanya

Minum Air Putih – Sebagai orang tua, tentunya kita selalu ingin memberikan yang terbaik bagi kesehatan bayi kita. Salah satu hal yang sering kali di pertanyakan adalah tentang pemberian air putih. Banyak yang beranggapan bahwa memberi bayi air putih sejak dini adalah hal yang wajar dan bahkan baik untuk kesehatan. Namun, tahukah Anda bahwa memberikan air putih pada bayi, terutama yang berusia di bawah 6 bulan, dapat menimbulkan bahaya serius, di kutip oleh fasanesia.com.

1. Kebutuhan Gizi Bayi Lebih Utama Dibanding Air

Minum Air Putih – Pada usia 0-6 bulan, bayi memerlukan asupan gizi yang sangat spesifik, yang bisa didapatkan dari ASI (Air Suscu Ibu) atau susu formula. ASI bukan hanya memberikan nutrisi yang di perlukan untuk pertumbuhan, tetapi juga mengandung air dalam jumlah yang cukup untuk menjaga bayi tetap terhidrasi. Memberikan air putih pada bayi saat ini justru dapat mengganggu keseimbangan gizi mereka.

ASI mengandung semua elemen yang di perlukan oleh bayi, termasuk air, lemak, protein, dan vitamin. Jika bayi di beri air putih, ada risiko air ini akan mengurangi nafsu makan mereka terhadap ASI, yang mengarah pada kekurangan nutrisi penting yang di perlukan untuk pertumbuhan optimal mereka.

2. Risiko Keracunan Air (Water Intoxication)

Salah satu bahaya terbesar yang terkait dengan pemberian air putih pada bayi adalah terjadinya keracunan air atau water intoxication. Kondisi ini terjadi ketika bayi mengonsumsi terlalu banyak air, yang menyebabkan kadar natrium dalam tubuh mereka menjadi sangat rendah. Natrium berperan penting dalam keseimbangan cairan tubuh, dan penurunan kadar natrium yang drastis dapat menyebabkan pembengkakan otak, kejang, dan dalam kasus yang parah, bahkan dapat mengancam nyawa.

Bayi memiliki ginjal yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka tidak dapat mengeluarkan kelebihan air dengan efisien. Pemberian air putih pada bayi di bawah usia enam bulan dapat menyebabkan akumulasi air yang berlebihan dalam tubuh mereka.

3. Mempengaruhi Keseimbangan Elektrolit

Selain natrium, tubuh juga memerlukan elektrolit lain seperti kalium dan magnesium untuk menjaga fungsi otot dan saraf. Pemberian air putih pada bayi dapat mengganggu keseimbangan elektrolit ini, yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan. Kondisi seperti dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit dapat menghambat perkembangan fisik dan mental bayi.


Baca juga: Jangan Langsung Dinyalakan! Ini yang Harus Dilakukan Saat Motor Terendam Banjir


4. Mengganggu Sistem Pencernaan Bayi

Pada bayi, sistem pencernaan masih sangat sensitif dan belum sepenuhnya berkembang. Air putih yang di berikan dapat mengencerkan enzim pencernaan dalam perut bayi, yang akan membuat pencernaan mereka menjadi lebih lambat dan kurang efektif. Ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung, kolik, atau bahkan diare.

5. Pemberian Air Sebagai Pengganti ASI atau Susu Formula

Beberapa orang tua mungkin memberi bayi air putih sebagai pengganti susu atau ASI. Hal ini sangat berisiko karena bisa menyebabkan bayi tidak mendapatkan asupan gizi yang di perlukan untuk tumbuh kembang mereka. Susu mengandung kalori, protein, dan lemak yang di perlukan untuk mendukung perkembangan otak dan tubuh bayi. Memberikan air putih dapat mengurangi volume ASI yang di konsumsi, sehingga bayi tidak mendapat cukup energi dan nutrisi yang di butuhkan.

6. Waktu yang Tepat untuk Memberikan Air Putih

Umumnya, bayi yang berusia lebih dari 6 bulan sudah dapat di perkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) dan air putih dalam jumlah terbatas. Pada usia ini, bayi mulai mengonsumsi makanan padat yang membutuhkan tambahan cairan. Namun, air putih tetap harus di berikan dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan bayi, tanpa menggantikan susu.

Cara Menurunkan Kolesterol Lewat Gaya Hidup Sehat Tanpa Obat

Gaya Hidup Sehat – Kolesterol tinggi menjadi salah satu pemicu seseorang bisa terserang berbagai penyakit berbahaya, seperti serangan jantung dan stroke. Maka dari itu, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat agar kadar kolesterol tetap normal. Sebagai informasi, kolesterol berasal dari dua sumber yaitu makanan dan organ hati. Kolesterol sendiri berperan penting dalam menjalankan beberapa fungsi tubuh. Kolesterol terdiri dari dua jenis, yaitu kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) dan kolesterol baik atau High Density Lipoprotein (HDL). Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. LDL bekerja dengan cara menumpuk kolesterol di pembuluh darah sehingga bisa memicu komplikasi serius. Itu sebabnya kolesterol jenis ini di sebut kolesterol ‘jahat’. Semenetara itu, HDL bertugas membersihkan dan membuang LDL keluar menuju liver (hati) di kutip oleh fasanesia.com.

Seseorang di nyatakan mengidap kolesterol tinggi saat kadar LDL dan total kolesterolnya sudah melebihi batas normal. Untuk menurunkan kolesterol, kamu bisa menerapkan pola hidup sehat. Seperti apa? Simak dalam artikel ini. Perlu di ketahui, kadar kolesterol normal pada orang dewasa adalah di bawah 100 mg/dL untuk LDL. Sementara untuk total kolesterol di bawah 200 mg/dL. Jika kadar kolesterol kamu sudah melebihi batas, maka lebih berisiko terserang berbagai penyakit berbahaya. Salah satu cara untuk menurunkan kolesterol adalah dengan menerapkan pola hidup sehat.

1. Mengkonsumsi Makanan Sehat dan Bergizi

Cara yang pertama adalah dengan menerapkan pola makan sehat dan bergizi. Selain dapat menurunkan kadar kolesterol, cara ini dapat membantu tubuh agar lebih sehat serta mencegah obesitas. Disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak sehat. Sejumlah penelitian mengungkapkan jika asupan lemak sehat bisa membantu menurunkan kadar kolesterol. Lemak sehat, seperti lemak tak jenuh tunggal atau ganda bisa membantu menurunkan LDL serta HDL yang penting untuk mencegah penyumbatan di pembuluh darah. Berikut sejumlah contoh makanan yang mengandung lemak sehat:

  • Kacang-kacangan
  • Minyak zaitun
  • Alpukat
  • Selain kacang
  • Tuna
  • Makarel.

Selain itu, di sarankan juga untuk perbanyak asupan serat larut, yakni jenis serat yang larut dalam air. Serat ini bisa membantu menurunkan kadar LDL sekaligus melindungi tubuh dari risiko penyakit kardiovaskular. Adapun beberapa contoh makanan yang mengandung serat larut tinggi, yaitu:

  • Oat
  • Kacang-kacangan
  • Kubis brussel
  • Biji rami (flax)
  • Kacang polong
  • Kacang lentil.

Baca juga: Makanan Olahan Susu Khas Boyolali yang Cocok Dijadikan Oleh-oleh


2. Hindari Makanan yang Mengandung Lemak Trans

Lemak trans merupakan salah satu jenis lemak jenuh. Agar kadar kolesterol bisa turun, sebaiknya kamu menghindari makanan yang mengandung lemak trans. Sebagai informasi, lemak trans terbagi menjadi dua jenis yakni alami dan buatan. Lemak trans alami berasal dari hewan, seperti kambing, sapi, dan domba. Lemak trans jenis ini tidak berbahaya bagi kesehatan selama di konsumsi dalam batas wajar. Sementara itu, lemak trans buatan umumnya di temukan pada makanan olahan, seperti margarin dan minyak goreng. Nah, lemak trans yang satu ini bisa memicu naiknya kadar LDL sekaligus menurunkan HDL dalam darah.

Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak trans buatan di antaranya:

  • Margarin
  • Mentega putih (shortening)
  • Minyak goreng
  • Makanan cepat saji (ayam goreng, kentang goreng, hingga burger)
  • Krimer kopi
  • Kripik
  • Mie instan
  • Martabak.

3. Berhenti Merokok

Pola gaya hidup selanjutnya yang dapat menurunkan kolesterol tinggi adalah dengan berhenti merokok. Apabila kamu termasuk perokok aktif, entah itu rokok tembakau atau rokok elektrik, sebaiknya mulai berhenti dari sekarang. Berhenti merokok ternyata dapat meningkatkan kadar HDL dalam tubuh. Dalam waktu tiga bulan setelah berhenti merokok, sirkulasi darah dan fungsi paru-paru mulai membaik. Jika sudah setahun berhenti merokok, maka kamu bisa terhindar dari risiko penyakit jantung.

4. Rutin Olahraga

Selain menjaga pola makan, di anjurkan juga untuk rutin berolahraga agar dapat menurunkan kolesterol tinggi. Sering berolahraga juga dapat mengurangi kelebihan berat badan, yang mana ikut berkontribusi dalam meningkatkan kadar LDL di dalam tubuh.

American Heart Association (AHA) menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang atau aerobik sedikitnya selama 150 menit per minggu. Cara ini di lakukan agar dapat menurunkan kadar kolesterol. Selain itu, di sarankan juga untuk melakukan olahraga ringan selama 30 menit per lima kali dalam seminggu. Salah satu olahraga ringan yang bisa di lakukan dengan mudah adalah jogging di pagi atau sore hari.

5. Mengurangi Stres

Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa tingkat stres yang tinggi dapat di kaitkan dengan meningkatnya kolesterol. Lalu, sebuah studi menemukan orang yang stres cenderung mengadopsi gaya hidup tidak sehat, mulai dari makan berlebihan hingga jarang olahraga. Kebiasaan tersebut bisa memicu peningkatan kadar LDL dan total kolesterol dalam tubuh. Oleh sebab itu, cobalah untuk mengurangi stres dengan melakukan aktivitas yang positif, misalnya menekuni hobi atau bergabung dengan komunitas. Itu dia lima gaya hidup sehat yang bisa kamu terapkan untuk menurunkan sekaligus mencegah kolesterol tinggi.