Arsip Kategori: Bisnis

Data Keuangan

Data Keuangan, Penentu Strategi Bisnis Modern

Data Keuangan Kini, hampir setiap keputusan bisnis bertumpu pada data. Terutama, data keuangan memainkan peran sangat vital dalam dunia usaha.

Sebagai permulaan, data ini membantu memahami kondisi riil keuangan. Kemudian, dari sinilah perencanaan strategi bisa disusun secara rasional.

Tak hanya itu, data juga menghindarkan pelaku usaha dari spekulasi yang sembrono. Oleh karena itu, akurasi data sangat penting.

Melalui laporan keuangan, pemilik bisnis mengetahui apa yang harus dikurangi, ditambah, bahkan dihentikan sepenuhnya.

Perencanaan Bisnis Dimulai dari Angka

Pertama-tama, bisnis harus memetakan arus kas. Tanpa ini, semua rencana hanya jadi angan-angan belaka.

Selanjutnya, setelah mengetahui sumber pemasukan dan pengeluaran, pelaku usaha bisa menentukan prioritas dengan lebih bijak.

Sebagai contoh, jika pengeluaran membengkak di satu sektor, maka perlu evaluasi segera agar tak menimbulkan kerugian lebih besar.

Kemudian, data membantu mengukur efisiensi anggaran. Apakah semua pengeluaran sudah sebanding dengan hasil yang dicapai?

Menyusun Anggaran, Menyusun Masa Depan

Selain itu, data keuangan mempermudah penyusunan anggaran tahunan atau bulanan. Ini penting sebagai panduan operasional.

Lebih lanjut, anggaran yang disusun berdasarkan data nyata akan jauh lebih realistis dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kemudian, pengusaha dapat menghindari over-budgeting yang berisiko membebani cashflow.

Di sisi lain, under-budgeting juga bisa menyebabkan bisnis kehilangan momentum untuk berkembang lebih cepat.

Dengan demikian, penyusunan anggaran harus didasarkan pada data yang faktual dan lengkap.

Prediksi Tren, Hindari Kerugian

Salah satu manfaat besar data keuangan adalah kemampuannya untuk memprediksi tren keuangan.

Sebagai ilustrasi, jika bisnis mengalami lonjakan pengeluaran di akhir tahun, hal itu bisa dipersiapkan sejak dini.

Lalu, prediksi berbasis data memungkinkan bisnis membuat simulasi keuangan dalam berbagai skenario.

Baca juga artikel lainnya yang ada situs kami https://fasanesia.com.

Berkat ini, pelaku usaha tak akan terkejut oleh fluktuasi musiman yang bisa mengancam stabilitas finansial.

Karena itu, data bukan hanya mencatat masa lalu, tetapi memetakan masa depan bisnis.

Evaluasi Berkala, Strategi Lebih Tajam

Lebih lanjut, proses ini membentuk budaya kerja berbasis data yang jauh lebih akuntabel.

Sebagai hasilnya, manajemen akan lebih cermat dalam mengambil keputusan dan menetapkan arah bisnis.

Investasi, Harus Berdasar Data

Ketika hendak melakukan ekspansi, keputusan investasi wajib berdasar data. Jangan pernah mengandalkan intuisi semata.

Misalnya, sebelum membuka cabang baru, pelaku usaha harus mengevaluasi kemampuan kas yang tersedia.

Kemudian, data juga memberi gambaran apakah ROI dari investasi itu realistis atau justru berisiko besar.

Tak berhenti di situ, investor luar juga menilai kelayakan bisnis dari data keuangan yang disajikan.

Artinya, jika laporan buruk, peluang mendapatkan modal pun semakin mengecil.

Mengelola Risiko, Bukan Menghindarinya

Bisnis selalu punya risiko, namun data membantu mengelolanya. Inilah kekuatan utama dari sistem pelaporan keuangan.

Sebagai gambaran, data dapat menunjukkan pola hutang yang mulai membahayakan stabilitas usaha.

Lalu, dari sini pelaku bisnis bisa merancang strategi pengurangan hutang secara bertahap dan sistematis.

Selanjutnya, manajemen risiko menjadi lebih objektif karena berbasis angka, bukan asumsi pribadi.

Hal ini sangat membantu dalam menghadapi krisis keuangan internal maupun eksternal.

Membangun Kepercayaan dengan Laporan Terbuka

Dalam dunia bisnis, kepercayaan adalah mata uang utama. Oleh sebab itu, laporan keuangan harus transparan.

Investor, mitra bisnis, bahkan konsumen lebih percaya kepada entitas yang jujur dalam menyajikan data.

Dengan kata lain, laporan keuangan adalah cermin profesionalisme dan integritas dari sebuah bisnis.

Lebih jauh lagi, pelaku usaha yang transparan akan lebih mudah mendapat dukungan finansial.

Karena transparansi mengurangi ketidakpastian, maka risiko hubungan kerja jangka panjang pun lebih kecil.

UMKM Wajib Melek Keuangan

Banyak pelaku UMKM belum menjadikan data sebagai fondasi usaha. Padahal, ini sangat krusial.

Sebagai contoh, banyak usaha mikro tumbang bukan karena minim ide, tapi karena salah mengelola keuangan.

Lebih parah lagi, ada yang mencampur uang pribadi dengan uang usaha. Akibatnya, laporan keuangan menjadi tidak valid.

Dengan begitu, pelaku usaha kecil bisa naik kelas dan lebih siap bersaing secara profesional.

Teknologi, Sahabat Keuangan Modern

Berbagai software keuangan kini tersedia, baik gratis maupun berbayar. Ini solusi efisien untuk semua skala bisnis.

Melalui aplikasi, pencatatan keuangan menjadi lebih cepat, akurat, dan mudah dipantau kapan saja.

Dengan digitalisasi, pengusaha dapat menghemat waktu, tenaga, bahkan biaya operasional.

Maka dari itu, digitalisasi sistem keuangan bukan hanya tren, tapi kebutuhan mutlak di era sekarang.

Data Keuangan dan Transformasi Bisnis

Pada akhirnya, data keuangan bukan hanya alat bantu. Ia adalah kompas bisnis di tengah badai perubahan zaman.

Tanpa data, bisnis hanya berjalan dengan intuisi yang rawan kesalahan dan manipulasi.

Sebaliknya, dengan data, arah bisnis lebih terarah, target lebih realistis, dan hasil lebih terukur.

Sebagai penutup, mari jadikan data keuangan sebagai penentu arah bisnis, bukan sekadar pelengkap laporan tahunan.

Perizinan Berbelit Bikin UMKM Sulit Berkembang

Perizinan Berbelit Ketika seorang pengusaha kecil ingin memulai bisnis, harapannya adalah pertumbuhan yang cepat. Namun, realitasnya justru penuh dengan hambatan administratif. Dari perizinan usaha, izin lingkungan, hingga dokumen legal lainnya, semuanya menumpuk menjadi beban.

Sistem perizinan yang seharusnya menjadi pintu masuk menuju legalitas justru menjadi penghalang utama. Banyak UMKM terpaksa beroperasi tanpa izin karena proses yang berbelit-belit dan memakan waktu.

Proses yang panjang dan tidak efisien membuat banyak pengusaha kecil kehilangan momentum. Mereka yang ingin segera beroperasi harus menghadapi berbagai aturan yang berubah-ubah. Padahal, di era digital seperti sekarang, seharusnya perizinan bisa lebih praktis dan cepat.

Lapangan Kerja Terancam

Ketika UMKM kesulitan berkembang, efek dominonya terasa di sektor ketenagakerjaan. Banyak usaha yang bisa menyerap tenaga kerja justru gagal berdiri. Akibatnya, angka pengangguran tetap tinggi dan kesempatan kerja semakin sempit.

Para pekerja yang berharap mendapatkan penghidupan dari UMKM harus menghadapi kenyataan pahit. Peluang kerja semakin sulit karena bisnis kecil kesulitan bertahan akibat regulasi yang tidak ramah.

Jika pemerintah benar-benar ingin menekan angka pengangguran, maka penyederhanaan regulasi UMKM harus menjadi prioritas. Memberikan insentif serta kemudahan akses permodalan juga dapat mempercepat pertumbuhan sektor ini.

Korupsi dalam Proses Perizinan

Tidak sedikit pengusaha yang mengeluhkan adanya pungutan liar saat mengurus izin. Alih-alih dipermudah, mereka justru dipaksa mengeluarkan uang lebih banyak untuk mempercepat proses perizinan.

Baca juga artikel lainnya di situs kami https://fasanesia.com.

Praktik ini merugikan banyak pihak, terutama pelaku UMKM yang memiliki modal terbatas. Bukannya berkembang, mereka justru terjebak dalam lingkaran birokrasi yang korup dan tidak transparan.

Selain pungutan liar, banyak pejabat yang mempermainkan regulasi demi kepentingan pribadi. UMKM yang tidak mampu ‘membayar lebih’ akhirnya harus menunggu berbulan-bulan hanya untuk mendapatkan izin usaha. Padahal, sektor UMKM adalah penyumbang besar bagi perekonomian nasional.

Regulasi yang Tidak Ramah UMKM

Aturan yang berlaku sering kali lebih menguntungkan perusahaan besar. Sementara itu, UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi justru kesulitan menyesuaikan diri.

Persyaratan administrasi yang rumit, biaya yang tinggi, dan regulasi yang berubah-ubah menjadi faktor utama yang membuat UMKM sulit bertahan. Pemerintah seharusnya lebih berpihak kepada mereka, bukan malah memperumit keadaan.

Di negara-negara maju, pemerintah justru memberikan kemudahan bagi usaha kecil agar bisa berkembang. Sistem perizinan berbasis digital, bantuan keuangan, hingga konsultasi gratis menjadi hal yang lumrah. Namun, di Indonesia, UMKM masih harus berjuang sendiri di tengah birokrasi yang berbelit.

Dampak Negatif bagi Ekonomi Nasional

Ketika UMKM terhambat, pertumbuhan ekonomi juga ikut terdampak. Sektor ini menyerap lebih dari 90% tenaga kerja di Indonesia. Jika perizinan terus menjadi kendala, maka sektor ini tidak akan berkembang optimal.

Negara yang ingin maju harus mendukung industri kecil dan menengah. Membuka lapangan kerja melalui sektor ini adalah solusi yang lebih cepat dibandingkan mengandalkan investasi asing yang penuh ketidakpastian.

Jika regulasi tidak diperbaiki, ekonomi rakyat akan semakin terpuruk. UMKM yang seharusnya menjadi roda penggerak justru tersendat akibat birokrasi yang tidak berpihak kepada mereka.

Solusi Nyata Diperlukan

Pemerintah harus segera menyederhanakan proses perizinan dan menghapus birokrasi yang tidak perlu. Digitalisasi sistem perizinan bisa menjadi langkah awal untuk mengurangi hambatan.

Selain itu, pengawasan ketat terhadap praktik pungutan liar harus ditegakkan. Jika tidak ada perubahan, maka UMKM akan terus terhambat dan lapangan kerja yang seharusnya terbuka lebar akan tetap menjadi mimpi yang sulit diwujudkan.

Selain regulasi yang lebih sederhana, pemerintah juga harus memberikan fasilitas pendukung bagi UMKM. Penyediaan akses kredit berbunga rendah, pendampingan usaha, serta pemanfaatan teknologi harus menjadi bagian dari solusi.

Jika UMKM diberi keleluasaan untuk berkembang, maka perekonomian nasional akan semakin kuat. Negara maju bukanlah negara yang hanya berpihak pada perusahaan besar, tetapi negara yang mendukung seluruh elemen masyarakat, termasuk para pelaku usaha kecil dan menengah.

Program Magister Bisnis Terbaik di Dunia 2025 Versi QS, Bisa untuk Rujukan Kuliah S2

Program Magister – Lembaga Quacquarelli Symonds (QS) Top Universities merilis ranking magister bidang bisnis di seluruh dunia melalui QS Business Master’s Rankings 2025. Peringkat magister bisnis tahun ini menyediakan daftar sekolah bisnis terbaik untuk mempelajari program magister khusus. Peringkat ini menyoroti program magister bidang bisnis terbaik di seluruh dunia. Data dikumpulkan menggunakan tiga survei yakni QS Global Employer Survey, QS Global Academic Survey, dan survei yang dilakukan oleh sekolah bisnis itu sendiri dikutip oleh fasanesia.com.

Metodologi Pemeringkatan

Survei yang diselesaikan oleh sekolah mencakup indikator kuantitatif seperti gaji lulusan, profil kelas, dan data kelembagaan lainnya. Untuk dapat dimasukkan dalam Peringkat Master Bisnis QS, program tersebut harus diajarkan secara dominan di kampus (bukan dalam bentuk pembelajaran jarak jauh), diajarkan penuh waktu (atau setara penuh waktu), dan memiliki rata-rata jumlah siswa per kelas minimal 15 siswa. Semua fakultas juga harus diakreditasi oleh AACSB (Association to Advance Collegiate Schools of Business), AMBA (The Association of MBAs), EFMD (European Foundation for Management Development) EQUIS (EFMD Quality Improvement System). QS juga mengharuskan sekolah untuk memberikan data yang relevan pada sebagian besar indikator. Ada 13 kriteria yang menjadi dasar dari lima indikator utama yang digunakan untuk menentukan peringkat, yaitu ‘kemampuan bekerja’, ‘kualitas alumni’, ‘return of investment (ROI)’, ‘kepemimpinan pemikiran’, dan ‘keragaman kelas & fakultas’.

Bobot Peringkat QS Business Master:

  1. Kemampuan bekerja – 35% (30% – keuangan/analisis bisnis)
  2. Kualitas alumni – 15% (20% keuangan/analisis bisnis)
  3. Nilai uang – 20%
  4. Kepemimpinan pemikiran – 20%
  5. Keragaman kelas & fakultas – 10%

Magister Manajemen 2025

1. HEC Paris, Prancis

2. Stanford Graduate School of Business, Amerika Serikat (AS)

3. ESSEC Business School, Prancis


Baca juga artikel menarik lain nya hanya di sini: Fakta Utang Pinjol Jabar Tertinggi di Indonesia


Magister Keuangan 2025

1. University of Oxford (Said Business School), Inggris

2. HEC Paris, Prancis

3. Massachusetts Institute of Technology (Sloan School of Management), AS

Magister Analisis Bisnis 2025

1. Massachusetts Institute of Technology (Sloan School of Management), AS

2. UCLA (Anderson School of Management), AS

3. Ecole Polytechnique/HEC Paris, Prancis

3. ESSEC/CentraleSupélec, Prancis

Magister Pemasaran 2025

1. HEC Paris, Prancis

2. ESSEC Business School, Prancis

3. IE Business School, Spanyol

Magister Manajemen Supply Chain 2025

1. University of Michigan (Ross School of Business), AS

2. WU (Vienna University of Economics and Business), Austria

3. Erasmus University (Rotterdam School of Management), Belanda

Itulah program magister bisnis terbaik di dunia 2025. Ada kampus yang ingin menjadi tujuan kuliah para pembaca setia kami?

Fakta Utang Pinjol Jabar Tertinggi di Indonesia

Fakta Utang Pinjol – Masyarakat Indonesia mengandalkan pinjaman online (pinjol) sebagai solusi finansial, begitupun di Jawa Barat. Warga menilai, meminjam uang ke pinjol lebih mudah dibandingkan ke bank konvensional. Namun siapa sangka, pinjaman pinjol warga Jabar tembus Rp 18,6 triliun dan tertinggi di Indonesia.

Berikut 5 fakta warga Jabar andalkan pinjol untuk penuhi kebutuhan finansial:

Tembus Rp18,6 Triliun

Fakta Utang Pinjol – Utang pinjol warga Jawa Barat kini menembus angka fantastis, yakni mencapai Rp18,6 triliun dengan jumlah rekening penerima aktif lebih dari 5 juta rekening. Hal tersebut disampaikan langsung Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin. Bey mengatakan jika tingginya utang pinjol warga Jabar mengindikasikan masih minimnya literasi masyarakat tentang keuangan. “Literasi keuangan kepada masyarakat harus terus diperkuat karena itu jadi salah satu sebab mereka terjerat pinjol ilegal,” kata Bey dalam keterangan yang diterima, Jumat (15/11).

Upaya Pemkot Mempermudah Kredit

Bey mengungkapkan, Pemprov Jabar sedang berupaya untuk mempermudah kredit perbankan demi menekan maraknya penggunaan pinjol ilegal. Menurutnya, Pemprov Jahar telah meminta perbankan agar memudahkan skema kredit khususnya kepada masyarakat kecil dan pelaku UMKM. “Kredit perbankan harus mudah dan cepat itu kuncinya. Pak Sekda sudah bicara dengan perbankan agar skemanya jangan terlalu lama karena masyarakat itu ingin cepat dan mudah prosesnya,” ungkap Bey.


Baca juga: 3 Ciri Apk Berbahaya Dan Cara Mencegahnya


Gerakan Tolak Pinjol

Pemprov Jabar juga telah mendeklarasikan Gerakan menolak Pinjol, termasuk judi online (judol). Deklarasi diikuti 27 kepala daerah di Jabar, termasuk stakeholder terkait seperti OJK, DPRD dan TNI Polri. Bey menekankan, kepala daerah di Jabar harus berupaya untuk menekan angka judol maupun pinjol di wilayahnya masing-masing. “Ada penandatanganan bersama tentang tolak pinjaman online ilegal dan judi online. Jadi kami sepakat untuk menolak itu di seluruh Jabar,” tegas Bey.

Keterangan Lengkap OJK

Di lansir dari fasanesia.com, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total outstanding pinjaman online (pinjol) atau peer to peer (P2P) lending di Indonesia mencapai Rp 69,39 triliun per Juli 2024 kemarin. Jumlah ini meningkat lebih dari Rp 2,5 triliun di bandingkan bulan sebelumnya. Dalam laporan terakhir OJK ‘Statistik P2P Lending Periode Juli 2024’, terlihat sebagian besar outstanding pinjaman ini berasal dari perseorangan sebesar Rp 63,48 triliun. Kemudian sisanya dari pinjaman badan sebesar Rp 5,90 triliun. Dari jumlah tersebut, Provinsi Jawa Barat menjadi daerah dengan outstanding pinjaman terbesar di RI. Yakni Rp 18 triliun dengan jumlah rekening penerima pinjaman aktif (entitas) 5,2 juta.

Kredit Macet Capai 3,09%

Namun tingkat kredit macet lebih dari 90 hari (TWP 90) di Jawa Barat sebesar 3,09%. Artinya hanya sekitar 160,68 ribu pengguna layanan pinjol di Provinsi ini yang menunggak pembayaran cicilan utang. Menariknya, total utang pinjol warga Jawa Barat ini tidak berbeda jauh dengan total utang seluruh daerah di luar pulau Jawa yang sebesar Rp 18,46 triliun dengan jumlah rekening penerima pinjaman aktif 5,68 juta.