Pokemon Go Resmi – Niantic, pengembang game terkenal Pokemon GO, baru saja mengumumkan penjualan divisi gamenya kepada Scopely, sebuah perusahaan game asal Amerika Serikat.
Mengutip polygon, Kamis (13/3/2025), nilai transaksi penjualan divisi game Niantic ini di laporkan mencapai USD 3,4 miliar atau sekitar Rp 57 triliun.
Penjualan ini mencakup beberapa judul populer seperti Pokemon Go, Pikmin Bloom, dan Monster Hunter Now, serta aplikasi pendukung seperti Campfire dan Wayfarer.
Meskipun transaksi ini sudah di umumkan, banyak pemain yang masih mempertanyakan dampaknya terhadap game yang mereka cintai.
Meski kantor ousat Scopely berada di AS, stuido game ini di miliki oleh Savvy Games Group, Investor industri gim besar yang di dirikan oleh dana kekayaan negara Arab Saudi.
Scopely sendiri di kenal kerap memasang monetisasi luar biasa di dalam game-gamenya, mulai dari Stumble Guys, Star Trek Fleet Command, dan Marvel Strike Force.
Berkaca dari hal ini, beberapa pemain Pokemon Go mengancam akan hengkan jika kesepakatan itu berhasil. Di sisi positifnya, Scoopely mengatakan bermaksud untuk mempertahankan “semua anggota” tim Niantic Games.
“Scopely memberdayakan tim gim mereka sebagai kelompok otonom untuk mengajar roadmap ingin mereka kejar, dan apa yang menurut masing-masing tim terbaik untuk pengalaman pemain,” kata kepala Pokemon Go Ed Wu.
“Pendekatan ini sangat menarik bagi kami di Niantic Games. Saya telah berbicara dengan sejumlah pemimpin gim di Scopely telah memberi saya keyakinan besar tentang bagaiman perusahan memungkinkan setiap gim untuk berkembang secara independen dan berkembang secara kreatif.”
Baca juga artikel di sini https://fasanesia.com/
Scopely Ambil Alih dan rencana ke Depan
Setelah akusisi, Scopely akan mengelola lebih dari 30 juta pengguna aktif bulanan yang sebelumnya di miliki oleh Niantic. Ini adalah langkah strategis bagi Scopely untuk memperluas portofolionya dengan judul-judul yang telah terbukti sukses di pasaran.
Dengan pendapatan tahunan lebih dari $1 miliar yang di hasilkan oleh game-game tersebut. Scopely memiliki potensi besar untuk meningkatkan nilai perusahaan mereka.
Meskipun ada kekhawatiran di kalangan pemain mengenai perubahan strategi monetisasi. Scopely berkomitmen untuk mempertahankan tim Niantic Games dan memberikan otonomi kepada mereka.
“Kami berkomitmen untuk menjaga integritas game yang telah di bangun oleh Niantic,” kata seorang perwakilan Scopely. Ini memberikan harapan bagi pemain bahwa pengalaman bermain mereka tidak akan tergangu oleh perubahan kepemilikan.
Niantic Memisahkan Bisnis Teknologi Geospasial
Setelah penjualan, Niantic akan memisahkan platform teknologi geospasialnya menjadi menjadi bisnis baru yang di namakan Niantic Spatial. Bisnis ini akan tetap mempertahankan kepemilikan atas game AR asli mereka, seperti Ingress Prime dan game hewan peliharaan virtual, Peridot.
Langkah ini sejalan dengan strategi Niantic untuk fokus pada inovasi teknologi yang mendukung pengalaman bermain augmented reality.
Dengan pemisahan ini, Niantic berharap dapat menciptakan produk yang lebih baik dan lebih terintegrasi dengan kebutuhan pengguna.
“Kami percaya bahwa dengan memisahkan divisi ini, kami dapat lebih fokus pada pengembangan teknologi yang akan mengubah cara orang berinteraksi dengan dunia di sakitar mereka,” tambah sumber dari Niantic.
Dampak Penjualan Terhadap Industri Game
Penjualan Niantic kepada Scopely menandai babak baru dalam industri game, terutama dalam segmen game mobile. Dengan investasi besar dari Savvy Games Group, yang merupakan pemilik Scopely, di harapkan akan ada inovasi lebih lanjut dalam pengembangan game.
Arab Saudi sendiri telah berambisi untuk menjadi pusat industri game global. Dan akuisisi ini merupakan langkah signifikan dalam mencapai tujuan tersebut.
Investasi besar melalui dana kekayaan kedaulatan negara menunjukan komitmen mereka terhadap pertumbuhan industri game.
Dengan lebih dari 30 juta pengguna aktif. Potensi pendapatan yang di hasilkan oleh game-game ini dapat memberikan admpak ekonomi yang positif.
Ini juga bisa menjadi peluang bagi pengembang lokal untuk berkolaborasi dengan perusahaan internasional dalam menciptakan game yang lebih menarik.